Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 26 April 2024

1.460 Warga Lampung Terjangkit DBD, Empat Meninggal Dunia

Oleh Redaksi

Berita
1.460 Warga Lampung Terjangkit DBD, Empat Meninggal Dunia. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung mencatat ada 1.460 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama bulan Maret 2024 tersebar di 15 kabupaten/kota se-Lampung. Empat pasien DBD diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Selama tiga bulan terakhir (Januari-Maret 2024) jumlah kasus DBD di Provinsi Lampung terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data dihimpun Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, pada bulan Januari tercatat ada 562 kasus DBD dan dua diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Lalu, pada bulan Februari meningkat menjadi 1.199 kasus DBD dan enam diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Selanjutnya, pada bulan Maret 2024 kasus DBD meningkat lagi menjadi  1.460 kasus DBD dan empat pasien diantaranya meninggal dunia .

Total jumlah kasus DBD di Provinsi Lampung sejak bulan Januari sampai dengan Maret 2024 sebanyak 3.221 kasus dengan angka kematian sebanyak 12 kasus.

Khusus jumlah kasus DBD di bulan Maret, paling banyak berada di Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 276 kasus dan paling sedikit di Kabupaten Tanggamus 27 kasus DBD (lengkap lihat tabel).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal mencegah peningkatan kasus DBD.

"Kami sudah menerbitkan surat edaran, kami juga minta kepada masyarakat untuk dapat menjaga kebersihan serta memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggalnya masing-masing," kata Edwin, Kamis (25/4/2024).

Menurut Edwin, untuk membasmi sarang nyamuk, masyarakat dapat menguras tempat penampungan air serta menutup tempat-tempat penampungan air.

"Kemudian yang penting adalah mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk itu sendiri," paparnya.

Ia mengingatkan, gejala umum masyarakat yang terkena DBD adalah demam, dan keluar bintik merah pada tubuh.

"Tidak turun dengan obat penurun panas atau demam menurun di hari ke-4 tetapi keadaan umum menurun seperti sakit kepala, ada yang sakit persendian, ruam pada kulit, muntah terus menerus, dan ada mimisan," katanya.

Namun, lanjut dia, ada pula warga terkena DBD tidak memiliki gejala yang dalam dunia kesehatan disebut dengan without warning sign.

"Meskipun tak bergejala, namun tetap berbahaya karena sering dianggap enteng oleh masyarakat yang kurang edukasi tentang gejala DBD. Jadi semua harus tetap waspada," ungkapnya.  

Sementara itu, Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Mikdar Ilyas minta kepada Dinas Kesehatan Provinsi Lampung untuk lebih proaktif  dalam penanganan demam berdarah dengue.

"Dinas Kesehatan Provinsi Lampung sebagai koordinator Dinkes kabupaten dan kota harus pro aktif terhadap kasus DBD yang ada di Lampung," katanya.

Ia mengatakan, Dinkes Provinsi Lampung harus segera mengambil perannya sebagai koordinator sehingga kasus DBD dapat secepat mungkin ditangani.

“Kasus DBD tidak bisa dipandang enteng. Terlebih saat ini jumlah kasus DBD terus bertambah,” ungkapnya. (*)

Editor Yugo Dwi Prasetyo