Berdikari.co, Bandar
Lampung - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan penghargaan kepada Gubernur
Lampung Arinal Djunaidi, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Bupati Lambar Parosil
Mabsus, dan Bupati Tubaba periode 2017-2022 Umar Ahmad, pada acara puncak Hari
Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun 2022 di Lapangan Merdeka, Medan,
Sumatera Utara, Kamis (7/7).
Gubernur Lampung
Arinal Djunaidi dan Ketua TP. PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal mendapat
penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN.
Presiden Jokowi
juga menyerahkan penghargaan Satya Lencana Wirakarya kepada Bupati Lambar
Parosil Mabsus, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, dan mantan Bupati Tubaba Umar
Ahmad.
Arinal dan Riana
dinilai memiliki prestasi yang menonjol dan punya andil dalam menggerakkan
program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana untuk
terwujudnya keluarga berkualitas dan penduduk tumbuh seimbang.
Dalam arahannya,
Presiden Joko Widodo mengatakan semua negara di dunia tidak berada pada posisi
yang aman akibat pandemi Covid-19 yang hingga kini masih menghantui.
"Semua negara
tidak berada pada posisi yang aman-aman saja. Hati-hati mengenai ini. Kita
telah dua setengah tahun, menghadapi tantangan berat yang namanya pandemi Covid
dan sampai saat ini belum rampung, belum selesai," kata Jokowi.
Jokowi
mewanti-wanti warga untuk waspada, meskipun kasus Covid-19 di Indonesia tak
setinggi negara lainnya. Sebab, pemulihan ekonomi negara bergantung pada
pengendalian kasus.
"Negara-negara
lain masih tinggi Covid-nya. Kita Alhamdulillah meskipun masih berada pada
posisi yang rendah. Inilah tugas kita semuanya untuk mengendalikan, tetap harus
waspada. Jangan sampai naik lagi. Karena kalau Covid bisa kita kendalikan,
pemulihan ekonomi ini lebih mudah," tuturnya.
Jokowi
mengungkapkan bahwa kondisi sekarang bertambah sulit karena ditambah satu
masalah besar yaitu perang di Ukraina yang membuat harga minyak, gas, dan
pangan melambung tinggi.
"Semua harus
kerja keras, dan kerja cepat, bagaimana semua saling bahu membahu menuntaskan
persoalan stunting. Pemerintah pusat, daerah hingga tingkat desa/kelurahan kita
harus menurunkan angka stunting hingga 14% tahun 2024. Jika generasi kita
sehat, kuat dan cerdas maka Indonesia akan lebih siap menghadapi persaingan dunia,
Indonesia akan tumbuh berkembang dan lebih maju," ujar Jokowi.
Sementara Kepala
BKKBN, Hasto Wardoyo, menyampaikan terimakasih kepada Presiden Jokowi atas
kehadirannya bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
"Harganas
adalah momentum refleksi dan apresiasi kepada para stakeholder dan semua pihak
yang terus berjuang dalam mewujudkan keluarga berkualitas, dan penurunan angka
stUnting di tanah air. Menjadi bagian dari tugas baru bagi BKKBN,
bagaimana penanganan percepatan penanganan stunting. Perlu kerjasama seluruh
pihak, kolaborasi lintas sektor, agar target nasional penurunan angka stunting
14 % di tahun 2024, dapat kita wujudkan," ujar Hasto Wardoyo.
Selain itu, di
tengah-tengah keluarga yang tentram, mandiri, bahagia, dan sejahtera akan lahir
anak yang sehat dan cerdas. Menurutnya, keluarga memegang peran yang sangat
penting dalam membentuk karakter, budaya, dan perilaku hidup sehat.
Hasto menambahkan, keluarga dan orang tua yang merawat 1.000 hari pertama kehidupan anak menjadi kunci sukses dalam mencegah stunting dan mempersiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan unggul di masa datang. (*)