Berdikari.co, Lampung Timur - Seorang gadis bernama Wiji Nurlaili (20) warga Desa Mekar Sari, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur tewas tenggelam di bekas galian tambang pasir di desa setempat.
Keberadaan lubang tambang pasir di Kecamatan Pasir Sakti yang tidak dilakukan rehabilitasi bisa membahayakan warga setempat khususnya anak-anak dan remaja. Pasalnya, lubang tambang pasir yang sudah digenangi air cukup dalam itu kerap dijadikan lokasi mandi.
Kali ini musibah menimpa Wiji Nurlaili yang meninggal dunia akibat tenggelam di lokasi bekas galian tambang pasir tersebut. Kapolsek Pasir Sakti, AKP Sidin I Marbun, mengatakan korban tewas tenggelam di bekas galian pasir tersebut.
"Ya benar remaja putri itu tewas tenggelam di bekas galian tambang pasir. Korban ditemukan oleh warga sekitar sekitar pukul 14.30 WIB," kata Sidin, Selasa (12/7).
Sidin mengatakan, jasad korban kali pertama kali ditemukan oleh warga bernama Anwari (34) warga Dusun I. Saat itu ia melihat jasad gadis itu sudah mengambang di permukaan air di bekas tambang pasir itu .
"Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka memar di paha kiri. Korban langsung diangkat ke permukaan oleh anggota kepolisian dibantu dengan warga," ujarnya.
Selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah orang tuanya di desa setempat untuk dimakamkan.
Ia mengungkapkan, pihak keluarga menolak tubuh korban dilakukan otopsi untuk menyelidiki penyebab ia tenggelam.
"Keluarga korban menganggap kejadian itu sebagai sebuah musibah, dan ini kelalaiannya. Dikarenakan putrinya mengalami keterbelakangan mental," imbuhnya.
Hingga kini, aktivitas tambang pasir ilegal masih marak beroperasi di sejumlah desa di Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur. Sisa galian pasir yang ditinggalkan para penambang dibiarkan begitu saja menyerupai danau berisi air.
Selain di Desa Mekar Sari, tambang pasir juga ada di Desa Rejo Mulyo berjarak sekitar 10 kilometer dari Pasar Semarang Baru Desa Rejo Mulyo. (Yugo)