Logo

berdikari HUKUM & KRIMINAL

Rabu, 06 Desember 2023

Hari Ini RT alias RDS Diperiksa Polda, Kejati Siap BantuTangkap Jaringan Joki CPNS

Oleh ADMIN

Berita
RT alias RDS joki CPNS yang tertangkap basah beberapa waktu yang lalu. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung siap membantu Polda Lampung untuk menangkap jaringan joki CPNS Kejaksaan yang melibatkan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Pihak kepolisian jika butuh data dan butuh keterangan kita siap bantu," kata Kasi Penkum Kejati Lampung, Ricky Ramadhan, Selasa (5/12/2023).

Ricky mengatakan, pihaknya sangat mempercayai dengan kinerja kepolisian dalam mengungkapkan hal kasus joki CPNS Kejaksaan tersebut.

"Meskipun ada kesulitan menangkap jaringan joki CPNS, tapi kami percaya dengan kinerja kepolisian dalam mengungkap hal itu. Tentunya ada tekniknya sendiri, kita lihat saja perkembangannya," katanya.

Menurut Ricky, Kejati Lampung terus mendorong pihak kepolisian dapat memproses kasus joki CPNS Kejaksaan sampai tuntas dan menangkap semua pihak yang terlibat. "Kami dorong kepolisian agar dapat memproses itu," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Polda Lampung akan memanggil dan memeriksa RT alias RDS (20) tersangka joki tes CPNS Kejaksaan di Lampung, pada Rabu (6/12//2023).

Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Lampung, Kombes Pol Donny Arief Praptomo mengatakan, pihaknya akan memanggil tersangka joki CPNS Kejaksaan RT alias RDS untuk dimintai keterangan."Dijadwalkan minggu ini, tepatnya hari Rabu," kata Donny, Senin (4/12/2023).

Donny mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat pemanggilan terhadap yang bersangkutan. "Sudah (surat pemanggilan dikirim)," ucapnya.

Ia menerangkan, Polda masih terus memburu 5 pelaku lain komplotan RT alias RDS  berinisial A, R, T, A dan I yang juga berstatus mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Kami masih mengejar 5 pelaku lainnya dan sudah diketahui identitasnya yang juga mahasiswa ITB," ucapnya.

Sekadar diketahui, RT alias RDS (20) tersangka joki CPNS Kejaksaan di Lampung ternyata memiliki ‘bos’ atau pemberi order. Bos ini menetapkan nilai setiap order perjokian CPNS Kejaksaan mencapai Rp200 juta-Rp300 Juta.

Dirkrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Donny Arief Praptomo menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan tim Subdit V Cybercrime Polda Lampung, terungkap joki CPNS Kejaksaan di Lampung ternyata memiliki jaringan dan ada mengkoordinir dengan sebutan bos.

“Sosok bos ini juga salah satu mahasiswa di Institut Teknologi Bandung. Ia yang mengkoordinir RT alias RDS (20), dan berhubungan langsung dengan para pemberi order atau pengordernya,” kata Donny, Sabtu (2/12/2023).

Donny mengatakan, sosok bos inilah yang membayar tersangka RT alias RDS sebesar Rp20 juta. "RDS dibayar Rp20 juta dan sudah ditransfer ke rekeningnya dari bos yang mengkoordinir ini," katanya.

Sayangnya, Donny belum bersedia mengungkap identitas bos tersebut. Ia hanya mengatakan, hasil pendalaman diketahui nilai satu orderan joki CPNS Kejaksaan di Lampung mencapai Rp300 juta.

"Nilai satu orderan berkisar Rp200 juta hingga Rp300 juta. RT Alias RDS ini mendapatkan tugas untuk dua peserta tes CPNS di Lampung," ucapnya.

Atas bayaran yang diterima tersebut, lanjut Donny, RT alias RDS pun ditetapkan sebagai tersangka karena adanya dua alat bukti yang cukup.

RT alias RDS dijerat Pasal 35 UU ITE jo Pasal 51 UU Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 263 ayat 1, 2 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 12 tahun dan denda maksimal sebesar Rp12 miliar.

Sekadar diketahui, tim Intelijen Kejati Lampung bersama panitia CPNS menangkap basah joki tes SKD CPNS Kejaksaan 2023 berinisial RT alias RDS.

Pelaku yang merupakan seorang wanita ini ditangkap di lokasi tes CAT di Gedung Graha Achava Join Jalan Pramuka No. 27 Gg. Bukit Alam Permai, Rajabasa, Bandar Lampung, pada Senin (13/11/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.

Aksi joki itu digagalkan ketika sistem mendapati ketidakcocokan wajah pelaku dengan kartu peserta tes. Saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Lampung.

Adapun motif pelaku terlibat joki CPNS karena ekonomi. Modus yang dilakukan oleh pelaku yakni menggunakan identitas palsu yang sudah dimodifikasi oleh timnya. RT alias RDS (20) dijanjikan mendapatkan imbalan sebesar Rp20 juta jika peserta CPNS berhasil lolos. (*)

 

Editor Sigit Pamungkas