Berdikari.co, Bandar Lampung - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung mencatat saat ini stok gula pasir tersisa sebanyak 20,2 ton. Indomaret pun sudah membatasi pembelian gula pasir maksimal 2 kilogram.
"Stok gula yang kami miliki pada saat ini jumlahnya sebanyak 20,2 ton," kata Kepala Perum Bulog Kanwil Lampung, Taufan Akib, Senin (22/4/2024).
Taufan mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan penugasan terkait dengan stabilisasi harga gula pasir.
"Kami belum mendapat penugasan tentang stabilisasi gula pasir. Jadi stok gula pasir 20 ton itu untuk penjualan secara komersial. Untuk kecukupannya tergantung penjualan komersial," katanya.
Sementara itu, Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung, Ely Nuratni Sari mengklaim harga gula pasir di Lampung masih stabil dan tidak terjadi lonjakan.
"Sesuai dengan harga reflaksi yang dikeluarkan oleh Bapanas, maka harga gula pasir di Lampung normal, terutama di retail modern," kata Ely, Senin (22/4/2024).
Ia mengatakan, beberapa waktu yang lalu pabrik gula di Lampung yaitu PT Gula Putih Mataram sudah melakukan tebang tebu. "InsyaAllah harga gula pasir akan turun untuk di Lampung," jelasnya.
Pantauan di lapangan, stok gula pasir di retail modern di Lampung mulai menipis. Dampaknya, Indomaret harus membatasi pembelian gula pasir kepada konsumen maksimal sebanyak 2 kilogram.
Selain stok yang menipis, harga gula pasir juga telah mengalami kenaikan dari awalnya Rp16 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp17.500 per kilogram.
Ridho, karyawan Indomaret di Jalan Terusan Ryacudu Bandar Lampung mengatakan, khusus gula pasir sudah satu bulan terakhir lebih stoknya menipis.
“Ini saja adanya cuma gula pasir merk Rose Brand, merk yang lain belum masuk. Gak tahu dari gudangnya belum ada yang kirim. Tadinya sempat tidak ada gula pasir sama sekali, stok kosong semua. Terus baru masuk sekitar dua mingguan ini baru ada," ungkapnya, Minggu (21/4/2024).
Ridho mengungkapkan, sengaja gula pasir yang dipajang tidak dicantumkan harga karena update harga yang terus berubah.
"Tidak dicantumkan harga karena update harga terus berubah. Karena tadinya sebulanan ini harganya Rp16 ribu per kilogram, tapi berubah terus dan sekarang harganya naik jadi Rp17.500 per kilogram. Ini sudah terjadi dua mingguan ini," ungkapnya.
Ridho mengatakan, khusus kenaikan harga gula pasir bukan hanya terjadi di Indomaret saja, tetapi juga di retail modern lainnya karena stoknya mulai menipis.
“Dengan langkanya stok gula pasir ini, kami sendiri membatasi pembelian oleh konsumen maksimal hanya dua kilogram. Supaya masyarakat kebagian semua. Karena stok gula lagi tidak ada, tinggal dari Rose Brand saja," katanya.
Pantauan di pasar tradisional di Bandar Lampung, harga gula pasir premium sudah mencapai Rp18 ribu per kilogram. Sementara harga gula pasir curah Rp17 ribu per kg.
"Kalau gula pasir premium sudah lama saya tidak nyetok karena lagi mahal Rp18 ribuan per kilo. Bukan hanya mahal tapi juga jarang ada," kata Yasri, seorang pedagang di Pasar Way Kandis, Bandar Lampung.
"Saat ini saya hanya jual gula biasa atau gula pasir eceran yang lebih murah. Harapannya harga gula pasir ini bisa normal kembali di harga Rp13 ribu per kilogramnya," lanjutnya.
Berdasarkan pantauan harga yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, harga gula pasir mulai mengalami kenaikan.
Di Pasar Way Halim, Bandar Lampung, harga gula pasir sudah Rp18.000 per kilogram, Pasar Kangkung Rp17.500 per kg, Pasar Panjang Rp17.500, Pasar Tugu Rp17.000, dan Pasar Pasir Gintung Rp18.000 per kg. Sebelumnya harga gula pasir berkisar Rp17.200 sampai dengan Rp17.600 per kilogram.
Sekadar diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan relaksasi atau penyesuaian harga gula pasir konsumsi di tingkat konsumen.
Saat ini harga gula pasir konsumsi di tingkat ritel atau konsumen sebesar Rp17.500 per kilogram. Penyesuaian harga gula pasir ini berlaku mulai 5 April 2024 sampai dengan 31 Mei 2024 dan selanjutnya akan dilakukan evaluasi secara berkala. (*)