Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 20 Mei 2024

Jalan Rusak Penghubung Kecamatan Mataram Baru dan Labuhan Maringgai Mirip Kubangan Kerbau

Oleh ADMIN

Berita
Jalan rusak di Desa Tulung Pasik penghubung Kecamatan Mataram Baru dan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, sudah mirip kubangan kerbau. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Lampung Timur - Jalan rusak di Desa Tulung Pasik yang menjadi penghubung Kecamatan Mataram Baru dan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, hingga kini belum diperbaiki. Padahal kerusakan jalan sudah berlangsung bertahun-tahun.

Pantauan pada Sabtu (18/5/2024), kondisi jalan rusak di Desa Tulung Pasik sudah mirip kubangan kerbau. Usai diguyur hujan, jalan berlubang dengan diameter satu meter lebih digenangi air hujan hingga mirip kubangan kerbau.

Jalan berlubang hampir memenuhi di sepanjang jalan tersebut. Padahal, jalan itu menjadi akses utama sejumlah kendaraan pribadi dan kendaraan lainnya dari Kecamatan Mataram Baru menuju Kecamatan Labuhan Maringgai maupun sebaliknya.

Sopir kendaraan harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan rusak itu agar tidak terjebak masuk ke dalam lubang yang cukup dalam dan lebar.  

Sugiman, warga Desa Tulung Pasik mengatakan, sudah tiga tahun lebih jalan di depan rumahnya itu dalam kondisi rusak berat. Sudah lama masyarakat menginginkan agar jalan itu segera dilakukan perbaikan.

“Jalan ini menghubungkan Kecamatan Mataram Baru dan Labuhan Maringgai yang setiap hari dilintasi banyak kendaraan. Warga Desa Mandalasari dan Desa Srigading Kecamatan Labuhan Maringgai kalau hendak ke puskesmas atau ke rumah sakit atau ke kantor Pemda Lampung Timur selalu melintas depan rumah saya. Warga pun kini harus hati-hati karena kerusakan jalannya semakin parah," kata Sugiman, Sabtu (19/5/2024).

Sugiman mengungkapkan, jalan kabupaten tersebut juga setiap hari dilintasi kendaraan memuat ikan yang diambil dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kuala Penet, Kecamatan Labuhan Maringgai.

"Artinya, jalan tersebut merupakan akses utama yang menunjang perekonomian masyarakat. Kalau diperbaiki secara tidak langsung pemerintah daerah sudah membantu meringankan beban masyarakat dan mendorong peningkatan ekonomi warga," jelasnya.

Sopir mobil pikap saat ditemui di lokasi, Toni mengungkapkan, ia mengangkut ikan dari Kuala Penet menuju Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 3 kali dalam seminggu selalu melintasi jalan rusak tersebut.

"Seminggu bisa tiga kali saya melintasi jalan ini membawa muatan ikan dari Kuala Penet menuju Kabupaten Lampung Tengah. Dan sudah dua tahun ini saya mengambil ikan dari Kuala Penet. Kondisi jalan di Desa Tulung Pasik semakin lama bukannya ada perbaikan kini malah tambah rusak,” kata Toni.

Toni mengatakan, jalan yang rusak bukan hanya di Desa Tulung Pasik saja, tetapi juga berada di Desa Mandalasari. Menurutnya, jalan rusak tersebut tentu berdampak pada kondisi kendaraan yang melintas karena mempercepat kerusakan pada kaki-kaki kendaraan.

"Yang saya lihat kerusakan jalan di Desa Mandalasari ada sekitar 1.000 meter dan itu menjadi akses untuk mengangkut hasil pertanian. Karena pada sisi kanan dan kiri jalan tersebut adalah areal persawahan,” imbuhnya. (*)


Editor Sigit Pamungkas