Berdikari.co, Lampung
Timur - Jalan rusak di Desa Tulung Pasik yang menjadi penghubung Kecamatan
Mataram Baru dan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, hingga kini belum diperbaiki.
Padahal kerusakan jalan sudah berlangsung bertahun-tahun.
Pantauan pada Sabtu
(18/5/2024), kondisi jalan rusak di Desa Tulung Pasik sudah mirip kubangan
kerbau. Usai diguyur hujan, jalan berlubang dengan diameter satu meter lebih
digenangi air hujan hingga mirip kubangan kerbau.
Jalan berlubang hampir
memenuhi di sepanjang jalan tersebut. Padahal, jalan itu menjadi akses utama
sejumlah kendaraan pribadi dan kendaraan lainnya dari Kecamatan Mataram Baru
menuju Kecamatan Labuhan Maringgai maupun sebaliknya.
Sopir kendaraan harus
ekstra hati-hati saat melintasi jalan rusak itu agar tidak terjebak masuk ke
dalam lubang yang cukup dalam dan lebar.
Sugiman, warga Desa
Tulung Pasik mengatakan, sudah tiga tahun lebih jalan di depan rumahnya itu dalam
kondisi rusak berat. Sudah lama masyarakat menginginkan agar jalan itu segera
dilakukan perbaikan.
“Jalan ini
menghubungkan Kecamatan Mataram Baru dan Labuhan Maringgai yang setiap hari
dilintasi banyak kendaraan. Warga Desa Mandalasari dan Desa Srigading Kecamatan
Labuhan Maringgai kalau hendak ke puskesmas atau ke rumah sakit atau ke kantor
Pemda Lampung Timur selalu melintas depan rumah saya. Warga pun kini harus
hati-hati karena kerusakan jalannya semakin parah," kata Sugiman, Sabtu
(19/5/2024).
Sugiman mengungkapkan,
jalan kabupaten tersebut juga setiap hari dilintasi kendaraan memuat ikan yang
diambil dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kuala Penet, Kecamatan Labuhan
Maringgai.
"Artinya, jalan
tersebut merupakan akses utama yang menunjang perekonomian masyarakat. Kalau
diperbaiki secara tidak langsung pemerintah daerah sudah membantu meringankan
beban masyarakat dan mendorong peningkatan ekonomi warga," jelasnya.
Sopir mobil pikap saat
ditemui di lokasi, Toni mengungkapkan, ia mengangkut ikan dari Kuala Penet
menuju Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 3 kali dalam seminggu selalu melintasi
jalan rusak tersebut.
"Seminggu bisa
tiga kali saya melintasi jalan ini membawa muatan ikan dari Kuala Penet menuju
Kabupaten Lampung Tengah. Dan sudah dua tahun ini saya mengambil ikan dari
Kuala Penet. Kondisi jalan di Desa Tulung Pasik semakin lama bukannya ada
perbaikan kini malah tambah rusak,” kata Toni.
Toni mengatakan, jalan
yang rusak bukan hanya di Desa Tulung Pasik saja, tetapi juga berada di Desa
Mandalasari. Menurutnya, jalan rusak tersebut tentu berdampak pada kondisi
kendaraan yang melintas karena mempercepat kerusakan pada kaki-kaki kendaraan.
"Yang saya lihat
kerusakan jalan di Desa Mandalasari ada sekitar 1.000 meter dan itu menjadi
akses untuk mengangkut hasil pertanian. Karena pada sisi kanan dan kiri jalan
tersebut adalah areal persawahan,” imbuhnya. (*)