Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 27 Mei 2024

Pengamat: Pilgub Lampung 2024 Diprediksi Ada empat Pasangan Calon

Oleh Zainal Hidayat

Berita
Pengamat: Pilgub Lampung 2024 Diprediksi Ada empat Pasangan Calon. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Jelang pelaksanaan pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung pada 27 November 2024 mendatang, sejumlah bakal nama calon gubernur Lampung mulai bermunculan. Bahkan, sudah ada partai politik (Parpol) yang menetapkan nama kadernya menjadi calon orang nomor satu di Provinsi Lampung.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memutuskan bahwa hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2024 akan menjadi acuan bagi partai politik ntuk mengusung pasangan calon pada Pilkada Serentak 2024.

KPU Provinsi Lampung sudah menetapkan ada 8 parpol yang akan mengisi 85 anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2024-2029. Rinciannya, Partai Gerindra meraih 16 kursi, PDI Perjuangan 13 kursi, PKB 11 kursi, Golkar 11 kursi, NasDem 10 kursi, Demokrat 9 kursi, PAN 8 kursi, dan PKS 7 kursi. 

Melihat komposisi perolehan kursi di DPRD Provinsi Lampung tersebut, Pengamat Politik Universitas Saburai Lampung, Kamal Fahmi Kurnia memprediksi bakal ada empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berkontestasi di Pilgub Lampung 2024.

“Dengan adanya 8 parpol yang akan mengisi 85 kursi di DPRD Provinsi Lampung periode 2024-2029 mendatang, saya memprediksi akan ada empat pasangan calon yang akan berkontestasi di Pilgub Lampung 2024,” kata Kamal, Senin (27/5/2024). 

Kamal menguraikan, nama-nama yang bakal mengisi bakal calon gubernur Lampung di Pilgub 2024 yaitu Rahmat Mirzani Djausal yang sudah dipastikan diusung Partai Gerindra. 

“Nama lainnya yakni Herman HN yang kini menjabat Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Lampung. Lalu ada Umar Ahmad yang berpeluang besar diusung PDI Perjuangan. Dan terakhir antara Arinal Djunaidi dan Hanan A Rozak yang keduanya diusulkan oleh DPP Partai Golkar,” kata Kamal, sepeti dikutip dari kupastuntas.co.

Yang menarik, lanjut Kamal, persaingan Arinal Djunaidi dan Hanan A Rozak untuk berebut rekomendasi dari DPP Partai Golkar.

"Salah satu dari keduanya harus tersingkir. Dan saat ini keduanya sedang gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk meningkatkan elektalibitas dan popularitasnya agar bisa diusung Partai Golkar,” katanya.

Ia menerangkan, berkacamata dari perolehan kursi 8 parpol di DPRD Lampung periode 2024-2029, Gerindra hanya butuh tambahan 1 kursi lagi untuk bisa mengusung pasangan calon.   

"Menariknya saat Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco berkunjung ke Bandar Lampung pada  Kamis (23/5/2024) lalu, ia membocorkan sudah ada tiga nama bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi Mirzani. Inisialnya D, Z, dan J," tuturnya.

Kamal mengungkapkan, inisial J mengarah kepada nama Jihan Nurlela yang kebetulan adik Ketua PKB Lampung Chusnunia Chalim. Sehingga diprediksi Gerindra dan PKB bisa saja berkoalisi di Pilgub Lampung 2024. 

"Saya juga punya penghitungan sendiri sepertinya konteks koalisi nasional pada Pilpres 2024 lalu ada kecenderungan akan turun ke Pilkada 2024. Indikasinya, ada beberapa parpol yang tidak meggebu-gebu untuk mengusung calon sendiri seperti PAN dan Demokrat. Keduanya lebih cenderung akan menguatkan koalisi yang pernah ada seperti di tingkat pusat,” jelasnya. 

Kamal memprediksi bakal ada koalisi gemuk di Pilgub Lampung mengikuti koalisi saat Pilpres 2024.  Meskipun, tidak ada riset yang pasti terkait adanya tipilogi koalisi yang pernah ada di pusat akan turun ke daerah. 

"Keyakinan saya bakal ada koalisi gemuk di Pilgub Lampung sebagai imbas atau dampak pelaksanaan pileg dan pilpres 2024 yang sedikit banyak akan berpengaruh ke Pilkada 2024,” jelasnya. 

"Apalagi penjaringan-penjaringan calon kepala daerah yang dilakukan di daerah hasil akhirnya nanti DPP juga yang akan memutuskan,” lanjutnya. 

Kamal mengatakan, koalisi gemuk yang kemungkinan bisa terjadi di Pilgub Lampung 2024 akan melibatkan Partai Gerindra, PAN dan Demokrat. Karena PAN dan Demokrat seperti tidak menggebu-gebu untuk mengusung kader internalnya. 

"Khusus PDI Perjuangan, saya tetap meyakini tetap akan punya strategi sendiri menghadapi Pilkada 2024. PDI Perjuangan cukup percaya diri karena menjadi pemenang legislatif di tingkat nasional yang bisa saja kemenangan ini bisa menurun di Pilkada. Saya melihat Umar Ahmad layak diusung PDI Perjuangan,” imbuhnya. 

Masih kata Kamal, dalam rakernas PDI Perjuangan yang baru selesai digelar, ada sinyalemen Ketua Umum Megawati yang menyebut sampai kapanpun perjuangan akan terus dilanjutkan. 

"Prediksi saya PDI Perjuangan sepertinya akan lebih relevan berkoalisi dengan PKS dan PKB. Ini bisa saja terjadi karena adanya pengaruh dari pelaksanaan Pilpres 2024 lalu ditambah konstelasi di pusat belum stabil. Sehingga masih bisa berpengaruh dalam kontestasi Pilkada 2024,” paparnya. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya