Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 24 Juni 2024

Realisasi Bantuan Pangan Beras Tahap Dua di Lampung Capai 24.890 Ton

Oleh Erik Handoko

Berita
Realisasi Bantuan Pangan Beras Tahap Dua di Lampung Capai 24.890 Ton. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penyaluran bantuan pangan berupa beras tahap dua di Provinsi Lampung telah terealisasi 24.890 ton atau 100 persen dari pagu yang disediakan.

Hal itu disampaikan Kadiv Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Epi Sulandari saat rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara daring, Senin (24/6/2024).

Epi merincikan jumlah total realisasi tersebut terdiri dari April sebanyak 8.296 ton, Mei 8.296 ton, Juni 8.296 ton.  

Ia menerangkan, berdasarkan surat KaBapanas nomor 165/TS.03.03/K/06/2024 tanggal 7 Juni 2024, penyaluran bantuan pangan tahap tiga pada Agustus, Oktober, dan Desember 2024. 

"Mohon dukungan semua stakeholders untuk percepatan penyaluran bantuan pangan tahap dua dan persiapan bantuan pangan tahap tiga,” ujar dia.

Sementara itu, lanjut Epi, realisasi SPHP beras sampai dengan 23 Juni 2024 di Provinsi Lampung sebanyak 18.681 ton. Menurutnya penyaluran SPHP terus menurun dalam waktu tiga bulan terakhir dikarenakan sudah masuknya musim panen raya, sehingga permintaan beras SPHP turun.

"Tercatat di Lampung sendiri pada April realisasinya sebanyak 3.058 ton, turun menjadi 969 ton di bulan Mei, dan hingga 22 Juni sebanyak 929 ton,” bebernya.

Epi menyebut proporsi realisasi SPHP beras paling besar adalah pengecer (57,4 persen), diikuti distributor (36,7 persen), Satgas (4,2 persen), Pemda (1,5 persen), dan sinergi BUMN (0,3 persen).

"Stok cadangan beras pemerintah di Lampung hingga 21 Juni 2024 sebanyak 78.373 ton,” katanya.

Sebelumnya, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Bambang Prihatmoko menjelaskan, Bulog Wilayah Lampung pada tahun 2024 menargetkan penyaluran 30 ribu ton beras melalui program SPHP.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 2 ribu ton jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 28 ribu ton.

"Untuk program SPHP tetap akan kita salurkan sepanjang tahun. Untuk tahun 2024 ini target yang kami tetapkan akan menyalurkan sebanyak 30 ribu ton beras," kata dia saat dimintai keterangan, Kamis (1/2/2024).

Bambang menjelaskan, penyaluran beras melalui program SPHP sampai saat ini telah dilakukan kepada 758 pedagang pengecer. Mulai dari toko di dalam pasar, Rumah Pangan Kita (RPK), koperasi, dan retail.

Ia mengklaim penyaluran beras SPHP memiliki dampak yang sangat positif terhadap pengendalian angka inflasi terutama yang disumbang oleh komoditas beras.

"Penyaluran SPHP itu berpengaruh terhadap indeks perubahan harga di Lampung. Dimana andil beras terhadap inflasi di Lampung selama dua bulan terakhir hampir tidak ada," imbuhnya.

Selain itu, pada tahun ini pihaknya juga akan melakukan penyerapan gabah di tingkat petani untuk pengadaan dalam negeri dengan target sebanyak 50 ribu ton.

"Tahun ini juga kita akan menyerap untuk pengadaan dalam negeri, mulai April nanti sudah mulai panen. Untuk target penyerapan tahun ini 50 ribu ton setara beras," ungkapnya.

Sedangkan pada tahun 2023, ia mengaku pihaknya hanya mampu menyerap gabah petani sebanyak 26 ribu ton dari target yang ditentukan yaitu 80 ribu ton.

"Karena memang tahun 2023 dan 2024 ini kita menghadapi situasi el nino dan tanam mundur, tidak serentak jadi kondisinya tidak optimal," ucapnya. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya