Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 28 Juni 2024

5.149 Kasus DBD Terjadi di Lampung, 21 Meninggal Dunia

Oleh Redaksi

Berita
5.149 Kasus DBD Terjadi di Lampung, 21 Meninggal Dunia. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Sebanyak 5.149 warga di Provinsi Lampung terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga bulan Mei 2024, dan 21 orang diantaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Edwin Rusli, mengungkapkan bahwa hingga bulan Mei 2024, terdapat 5.149 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang tercatat di Provinsi Lampung, dengan 21 kasus yang menyebabkan kematian.

"Kasus DBD tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kami mencatat total 5.149 kasus dengan 21 kematian hingga saat ini," ujar Edwin pada Kamis (27/6/2024).

Edwin menjelaskan bahwa pada tahun 2019 tercatat 5.611 kasus DBD di Lampung, tahun 2020 mencatat 6.372 kasus, tahun 2021 turun menjadi 2.271 kasus, tahun 2022 mencapai 4.662 kasus, dan tahun 2023 mengalami penurunan menjadi 2.181 kasus.

"Puncak kasus DBD terjadi pada tahun 2019 dan 2020, kemudian menurun pada tahun 2021 dan 2022, dan kembali meningkat pada tahun 2024 ini," tambahnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus DBD, menurut Edwin, termasuk perubahan iklim seperti curah hujan. Tahun 2023 mengalami El Nino (kemarau panjang), sedangkan tahun 2024 menghadapi La Nina (curah hujan tinggi).

"Curah hujan mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor DBD. Faktor suhu dan kelembaban juga berperan penting dalam kehidupan nyamuk," papar Edwin. Selain itu, padatnya pemukiman dengan jarak pendek antar-rumah menjadi risiko tinggi penularan DBD.

Sebaran kasus DBD meliputi seluruh kabupaten/kota di Lampung, dengan kasus tertinggi tercatat di Lampung Utara (984 kasus dengan 6 kematian), Lampung Tengah (862 kasus dengan 2 kematian), dan Pringsewu (556 kasus dengan 3 kematian).

Lalu Lampung Timur (495 kasus dengan 4 kasus kematian), Metro (353 kasus), Lampung Barat (342 kasus), Tulangbawang Barat (261 kasus), dan Pesawaran (231 kasus).

Selanjutnya, Bandar Lampung (191 kasus dengan 1 kasus kematian), Pesisir Barat (183 kasus dengan 3 kasus kematian), Tanggamus (177 kasus), Way Kanan (152 kasus), Mesuji (133 kasus dengan 1 kasus kematian).

"Kemudian untuk Tulang Bawang ada 118 kasus dan Lampung Selatan ada 111 kasus dengan 1 kasus kematian," imbuhnya.

Pemprov Lampung telah mengambil langkah-langkah pencegahan, termasuk menerbitkan surat edaran Gubernur Lampung terkait kesiapsiagaan menghadapi peningkatan kasus DBD pada bulan Mei 2024.

Dropping logistik DBD juga telah dilakukan ke 15 kabupaten/kota untuk meningkatkan deteksi dini infeksi menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) NS1 atau RDT Combo, serta distribusi larvasida dan insektisida. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Jumat 28 Juni 2024, dengan judul "5.149 Kasus DBD Terjadi di Lampung, 21 Meninggal Dunia"

Editor Didik Tri Putra Jaya