Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 08 Juli 2024

Gajah Liar Lambar Merusak Tanaman Pisang dan Kopi Milik Warga Dua Kecamatan

Oleh Redaksi

Berita
Kawanan gajah terpantau masuk mendekati wilayah Pekon Rowo Rejo, Kecamatan Suoh dan merusak tanaman pisang milik masyarakat setempat. Foto: Ist

Berdikari.co, Lampung Barat - Kawanan gajah liar kembali merusak tanaman milik warga. Kali ini, tanaman pisang dan kopi di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Lampung Barat, menjadi sasaran hewan berbelalai panjang tersebut.

Sugeng Hari Kinaryo Adi, Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan BNS, mengungkapkan bahwa kawanan gajah terpantau mendekati wilayah Pekon Rowo Rejo, Kecamatan Suoh, dan merusak tanaman pisang milik masyarakat setempat.

"Kawanan gajah saat ini sudah masuk wilayah Rowo Agung tepatnya di Pekon Rowo Rejo. Sementara memang belum masuk pemukiman, tapi beberapa tanaman pisang jambe di situ sudah dirusak kawanan gajah," kata Sugeng pada Sabtu (6/7/2024).

Sugeng menjelaskan, setelah memakan tanaman pisang, kawanan gajah bergeser ke areal kebun sawit lama untuk tidur. Menurutnya, kawanan gajah tidak menutup kemungkinan bisa bergerak ke areal lain, termasuk merusak tanaman kopi milik warga yang sedang panen raya.

"Kawanan gajah ini sering berkeliaran ke mana-mana sehingga mengganggu masyarakat yang sedang memetik kopi. Apalagi di sekitar wilayah setempat banyak tanaman kopi. Pernah juga ada kejadian saat petani sedang memetik kopi, tiba-tiba kawanan gajah datang," ungkapnya.

Sugeng mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan memantau pergerakan kawanan gajah agar tidak masuk ke pemukiman dan kebun.

Sebelumnya diberitakan, kawanan gajah liar sebanyak 18 ekor yang kerap masuk wilayah Kecamatan Suoh dan BNS terpecah menjadi dua kelompok, membuat warga semakin sulit memantau pergerakannya.

Sugeng mengatakan bahwa dengan terpecahnya kelompok kawanan gajah tersebut, Satgas kesulitan melakukan pemantauan. Terlebih lagi, GPS Collar yang sebelumnya dipasang untuk memantau pergerakan kawanan gajah mengalami kerusakan sehingga tidak berfungsi.

"Kawanan gajah sebanyak 14 ekor yang masuk ke area pemukiman kembali terpecah. Sebanyak dua ekor gajah bergabung dengan empat ekor gajah lain yang sebelumnya telah lebih dulu memisahkan diri dari kelompok," jelas Sugeng.

"Kelompok satu sebanyak 12 ekor gajah mengarah ke Rawa Kenceng, dan kelompok dua sebanyak enam ekor gajah berada di Simpang Masak Blok Sembilan," tambahnya.

Saat ini, banyak petani di wilayah setempat telah menebangi tanaman pisang yang selama ini menjadi makanan gajah untuk mengantisipasi agar kawanan gajah tidak masuk ke pemukiman warga. Namun, kondisi ini malah menyebabkan kawanan gajah terus berkeliaran.

"Kami cukup kesulitan untuk memantau karena GPS Collar yang terpasang mengalami kerusakan dan tidak aktif," tuturnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Senin 8 Juli 2024, dengan judul "Gajah Liar Merusak Tanaman Pisang dan Kopi Milik Warga Dua Kecamatan"

Editor Didik Tri Putra Jaya