Logo

berdikari Ekonomi

Senin, 02 September 2024

Target Investasi Metro Lampung 2024 Naik Rp 5 Miliar

Oleh Arby Pratama

Berita
Kepala DPM-PTSP Kota Metro, Deni Sanjaya, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (2/9/2024). Foto: Arby

Berdikari.co, Metro - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) telah menetapkan target investasi sebesar Rp 135 miliar untuk tahun 2024. Target ini meningkat Rp 5 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 130 miliar.

Kepala DPM-PTSP Kota Metro, Deni Sanjaya, mengungkapkan bahwa prioritas investasi akan difokuskan pada sektor-sektor strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Bumi Sai Wawai.

Sektor perdagangan, jasa, dan kesehatan menjadi magnet utama bagi para investor yang ingin menanamkan modal di Kota Metro.

"Sektor perdagangan dan jasa, serta layanan kesehatan menjadi sektor unggulan yang menarik minat investor di Kota Metro. Berdasarkan data perizinan berusaha berbasis risiko melalui sistem Online Single Submission (OSS), terdapat sekitar 15.073 pengusaha yang telah mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) di kota ini," jelas Deni saat ditemui di kantornya, Senin (2/9/2024).

Lebih lanjut, Deni menjelaskan bahwa berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), sektor usaha rumahan dan jasa perbengkelan masih mendominasi di Kota Metro.

"Sektor perdagangan eceran, rumah makan, dan industri makanan rumahan seperti kue basah dan roti, serta jasa perbengkelan terus berkembang pesat di Metro," tambahnya, seperti dikutip dari kupastuntas.co.

Deni juga menyoroti capaian investasi tahun 2023 yang berhasil melampaui target. Dari target Rp 130 miliar, realisasi investasi mencapai Rp 273,48 miliar, atau 210,37 persen dari target.

"Alhamdulillah, dengan implementasi yang baik, capaian investasi kami tahun lalu jauh melampaui target. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap Kota Metro," ujarnya.

Untuk tahun 2024, target investasi ditingkatkan menjadi Rp 135 miliar. Deni optimis target ini dapat tercapai, bahkan melebihi ekspektasi seperti tahun sebelumnya.

"Dengan dukungan masyarakat dan semua pemangku kepentingan, kami yakin bisa mencapai target ini. Kami juga melihat adanya peningkatan investasi dengan masuknya sejumlah merek nasional ke Kota Metro," ungkap Deni.

Salah satu wilayah yang menjadi fokus utama investasi di Kota Metro adalah Kecamatan Metro Pusat, yang saat ini memimpin dalam jumlah sebaran proyek investasi dengan 7.916 proyek. Namun, Metro Selatan tercatat sebagai wilayah dengan investasi terendah, hanya mencapai 2.492 proyek.

"Kami akan terus mendorong pemerataan investasi di seluruh kecamatan di Kota Metro, dengan konsep baru yang bisa meningkatkan daya tarik investasi di wilayah lain," tandasnya.

Kota Metro, meskipun tidak memiliki wilayah yang luas atau sektor perkebunan, berpotensi menjadi pusat layanan publik dan kesehatan yang dapat menarik masyarakat dari daerah sekitarnya.

"Dengan memperbaiki fasilitas dan layanan yang ada, Kota Metro bisa menjadi rujukan utama, minimal di Provinsi Lampung," pungkas Deni. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya