Logo

berdikari Politik

Rabu, 04 September 2024

LSI Rilis Peta Kekuatan Pilkada Lamtim 2024, Dawam Rahardjo Unggul 61 Persen

Oleh Zainal Hidayat

Berita
LSI Rilis Peta Kekuatan Pilkada Lamtim 2024, Dawam Rahardjo Unggul 61 Persen. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Lembaga Survei Indonesia (LSI) melaksanakan survei pada periode 7-16 Juni 2024 untuk membaca peta kekuatan bakal calon kepala daerah di Pilkada Lampung Timur 2024.

Berdasarkan rilis LSI yang diterima pada Rabu (4/9/2024), disebutkan bahwa populasi survei yang dipakai LSI adalah para warga negara Indonesia (WNI) di Kabupaten Lampung Timur yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

LSI mengambil populasi untuk disurvei sebanyak 440 responden melalui wawancara tatap muka menggunakan instrumen berupa kuisioner. 

Hasil survei menunjukkan Dawam Rahardjo unggul dengan mendapatkan dukungan 61 persen pemilih, Ela Siti Nuryamah 11 persen dan masih rahasia sebanyak 28 persen pemilih. 

Pengamat politik Universitas Saburai Lampung, Kamal Fahmi Kurnia mengatakan jika fenomena Pilkada Lamtim 2024 sama dengan fenomena Pilgub Lampung 2024.

Dimana calon incumbent yang awalnya diprediksi tidak akan mendapatkan perahu, akhirnya bisa maju dengan diusung oleh PDI Perjuangan.  

“Kalkulasi menariknya bahwa mutlak calon incumbent ini sudah melakukan star lebih dahulu. Dan saya pikir cukup rasional jika PDI Perjuangan kemudian mengusung incumbent karena memiliki popularitas yang tinggi sesuai hasil survei LSI,” kata Kamal, seperti dikutip dari kupastuntas.co, Rabu (4/9/2024). 

Kamal mengatakan, jika melihat hasil survey LSI, cukup mengherankan jika calon yang diusung banyak parpol yang semestinya punya potensi besar justru hasilnya cukup rendah atau di bawah perkiraan. Dan yang mengejutkan calon incumbent (Dawam) justru sampai 61 persen. 

"Tidak bisa dipungkiri kelebihan calon incumbent salah satunya sudah punya basis-basis suara yang kini bisa dihidupkan kembali. Meskipun ada kekurangannya juga yakni incumbent maju dalam proses susulan, karena bisa mempengaruhi modal trust masyarakat,” katanya. 

Menurutnya, yang menarik dengan hasil survei LSI adalah respoden berasal dari kategori pemilih pemula yang masih dipegang oleh incumbent.

“Hasil LSI ini tentu saja menjadi tantangan bagi pasangan Ela dan Azwar untuk bagaimana merangkul suara pemilih pemula. Ini akan menjadi  ganjalan berat bagi Ela jika tidak bisa merangkul pemilih pemula di Pilkada nanti,” ujarnya. 

Kamal melanjutkan, ada kecenderungan calon petahana juga punya dukungan dari basis birokrasi dan hal ini tidak bisa dinafikkan. 

“Survei LSI tadi menunjukan jika partai pendukung dan pengusung yang cukup jomplang itu, ternyata calon yang hanya didukung satu parpol memiliki persentase tinggi,” ungkapnya. 

Ditanya bagaimana dengan arah dukungan kader NU Lamtim di Pilkada nanti, Kamal mengatakan ada kemungkinan suara dukungan NU akan pecah dengan adanya konflik antara pengurus PKB dan PBNU di tingkat pusat.

“Suara NU bisa terpecah. Konflik DPP PKB dan PBNU di pusat bisa menurun sampai ke akar rumput. Dan prediksi saya di Pilkada Lamtim nanti suara dukungan NU juga akan terpecah. Mengingat baik Ela maupun Dawam sama-sama kader NU,” imbuhnya. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya