Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 19 September 2024

Pembangunan Pabrik Kendaraan Listrik di Lampung Dipercepat

Oleh Siti Khoiriah

Berita
Ginta Wiryasenjaya saat berdiskusi dengan perwakilan Hyundai Motor Group di Hotel Hyatt Aryaduta, Jakarta beberapa waktu lalu. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Rencana pembangunan pabrik kendaraan listrik untuk wilayah Sumatera yang akan didirikan di Provinsi Lampung dan sempat tertunda karena permasalahan lahan dan kebijakan daerah kini sudah mulai dilakukan pembahasan kembali.


Mewakili PT. Padusiku Ratna Utama, Ginta Wiryasenjaya mengatakan, jika pihaknya kembali melakukan diskusi bersama dengan perwakilan dari Hyundai Motor Group (HMG) asal Korea Selatan sebagai investor.

Diskusi antara dirinya dengan Mr. Jasson  tersebut berlangsung di Hotel Hyatt Aryaduta, Jakarta beberapa waktu lalu.

"Diskusi intens dengan Mr. Jasson dari Hyundai Motor Group (HMG Korea Selatan) tentang rencana pembangunan pabrik kendaraan listrik untuk wilayah pemasaran Sumatera dan Jawa sebagian di Provinsi Lampung yang sempat tertunda," kata Ginta, seperti dikutip dari kupastuntas.co, Kamis (19/9/2024) siang.

Ia mengatakan jika pertemuan tersebut guna membahas percepatan realisasi serta memilih lokasi yang lebih efektif dan efisien sambil menunggu kepala daerah terpilih hasil Pilkada tahun 2024.

"Kami fokus kepada percepatan realisasinya serta memilih lokasi alternatif yang lebih efisien dan efektif sambil menunggu Gubernur yang baru. Harapan nya gubernur terpilih bisa merealisasikan, kalau gak bisa juga nanti kami langsung yang akan berinvestasi," tegasnya.

Mulanya, pabrik kendaraan listrik tersebut akan dibangun di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah namun saat ini terdapat alternatif lain yaitu di Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran dan Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

"Kedua lokasi alternatif ini dekat dengan pintu tol Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)," katanya.

Menurutnya akan banyak keuntungan yang diperoleh Provinsi Lampung apabila pabrik kendaraan listrik tersebut dapat terealisasi. 

Mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga pendapatan daerah dari BUMD yang akan dilibatkan didalamnya.

"Peluang investasi Korea ini kami ingin sekali melibatkan BUMD, agar pemerintah daerah bisa mendapatkan income yang cukup besar untuk membangun daerah, jadi tidak hanya mengandalkan pajak yang hanya membebani masyarakat," jelasnya.

Menurutnya, BUMD hanya bertugas untuk menyediakan lahan saja sementara untuk yang lainnya akan disiapkan oleh Hyundai Motor Group dengan sistem Perjanjian Build Operate Transfer (BOT).

"Keterlibatan BUMD dalam hal ini hanya menyediakan lahan saja, yang lainnya dipersiapkan oleh HMG dengan sistim BoT. Setelah 15 sampai 20 tahun, sehingga pemerintah tidak kehilangan hak atas tanah nya dan lahan tersebut jadi mempunyai nilai produktivitas yang tinggi," tuturnya.

Selain itu manfaat lainnya juga akan adanya perputaran uang yang cukup besar karena adanya industri hulu, juga akan melibatkan banyak UMKM sebagai vendor binaan, serta udara di wilayah Provinsi Lampung akan lebih bersih dengan beralihnya kendaraan dari BBM fosil ke listrik.

Seperti diketahui rencana pembangunan pabrik kendaraan listrik tersebut rencananya akan menggandeng perusahaan asal Korea Selatan dengan nilai investasi mencapai Rp1,9 triliun.

Alokasi anggaran investasi tersebut dibutuhkan untuk pembelian lahan sekitar 200 hektar, pembangunan gedung dan pabrik kendaraan listrik.

Rencananya pabrik kendaraan listrik tersebut akan menyedot sekitar 7 ribu tenaga kerja. Sehingga pihak nya berharap adaya dukungan semua pihak agar investasi ini mampu berjalan sesuai dengan harapan. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya