Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 19 September 2024

Telan Dana 18 Miliar, Perbaikan Jembatan Way Sabuk Lampung Utara Ditarget Selesai Desember

Oleh Siti Khoiriah

Berita
Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia. Foto: Ist

Berdikari.co, Bandar Lampung – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung mengumumkan bahwa perbaikan Jembatan Way Sabuk di Desa Bumi Nabung, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara telah mencapai 60 persen. Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia, mengungkapkan bahwa total anggaran untuk proyek ini mencapai Rp18 miliar, dengan target penyelesaian pada bulan Desember mendatang.

"Tahun ini ada pekerjaan pergantian jembatan Way Sabuk yang berada di Bumi Nabung tepat nya di ruas Bukit Kemuning - Simpang Kota Bumi dengan nilai kontrak Rp18 miliar. Pekerjaan ini sudah mencapai 60 persen," kata dia saat dimintai keterangan, Kamis (19/9/2024).

Ia menambahkan bahwa tim di lapangan telah menyelesaikan pekerjaan stress girder, dan optimis jembatan ini dapat difungsikan kembali pada Desember.

“Laporan dari PPK dan Kasatker menunjukkan bahwa pekerjaan stress girder sudah selesai. Kami yakin jembatan ini bisa digunakan oleh pengguna jalan pada akhir Desember,” jelasnya.

Susan juga menginformasikan mengenai proyek strategis lainnya, yaitu rekonstruksi jalan di Rawa Jitu sepanjang 5 kilometer.

“Kami sedang melakukan pengaspalan di jalan yang sebelumnya berupa tanah. Progresnya sudah mencapai 75 persen dengan total anggaran Rp73 miliar,” ungkapnya.

Dia menargetkan agar perbaikan jalan di Rawa Jitu selesai pada bulan November, sehingga pemarkaan jalan bisa dilakukan pada Desember.

“Kami berusaha mempercepat proses ini, karena pemarkaan hanya bisa dilakukan sebulan setelah pengaspalan,” tambahnya.

Selain itu, terdapat juga proyek jalan strategis di Kabupaten Pesawaran, yaitu perbaikan jalan di Simpang Empat batas Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 5,15 kilometer, yang terbagi menjadi dua segmen.

Susan menjelaskan bahwa penanganan rigid diperlukan untuk mengatasi kerusakan yang signifikan akibat beban berat dan tingginya lalu lintas kendaraan.

“Paket pekerjaan ini memerlukan rekonstruksi melalui pembetonan, karena kondisi yang lebih parah dibanding pemeliharaan lainnya,” tutupnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas