Berdikari.co, Bandar Lampung - PT. Pertamina Patra Niaga mengumumkan bahwa hingga tanggal 2 September 2024, baru sekitar 51 ribu kendaraan di Lampung yang terverifikasi melakukan pembelian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan QR Code.

Angka ini hanya mencakup sekitar 19 persen dari total transaksi yang berlangsung di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Area Manager Communication Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menjelaskan bahwa jumlah kendaraan yang terverifikasi ini masih sangat rendah dibandingkan dengan provinsi lain, seperti Bangka Belitung, yang sudah mencapai 99 persen.

"Sampai 2 September, jumlah kendaraan yang terverifikasi baru 51 ribu. Ini akan diterapkan secara menyeluruh, tergantung pada pemda dan pemerintah pusat," katanya saat konferensi pers di Hotel Golden Tulip, Bandar Lampung, pada Senin (23/9/2024).

Tjahyo menilai bahwa tantangan dalam penerapan QR Code di Lampung mungkin disebabkan oleh karakteristik daerah yang merupakan jalur perlintasan.

"Lampung adalah daerah perlintasan, mungkin daerah penyokongnya belum menerapkan ini sehingga mereka tidak mendaftarkan kendaraan," ujarnya, seperti dikutip dari kupastuntas.co.

Ia menambahkan bahwa pendaftaran untuk penggunaan QR Code masih dibuka, dan ia mengimbau masyarakat untuk segera mendaftarkan kendaraannya.

"Dengan pendaftaran yang terus dibuka, kami harap presentase pengguna QR Code akan meningkat dan transaksi bisa lebih teratur," tutupnya.

Pertamina berkomitmen untuk mendukung implementasi QR Code dalam transaksi BBM, sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah. (*)