Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 25 September 2024

Umat Hindu Wonosobo Rayakan Kemenangan Kebaikan dalam Upacara Hari Raya Galungan

Oleh Sayuti

Berita
Umat Hindu di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, merayakan Hari Raya Galungan dengan upacara persembahyangan di Pura Sabha Mantra, Pekon Kalirejo, pada Rabu (25/9/2024). Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Tanggamus - Umat Hindu di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, merayakan Hari Raya Galungan dengan upacara persembahyangan di Pura Sabha Mantra, Pekon Kalirejo, pada Rabu (25/9/2024). Kegiatan ini merupakan ungkapan syukur kepada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara, menandakan kemenangan dharma atas adharma.

Dipimpin oleh Pemangku Pura Sabha Mantra, Bagiyono Sabdo Palon, bersama Pemangku Pura Puspa Samiyanto dan Pura Mulya Mantra Sunarjo, ribuan umat Hindu berkumpul dalam suasana khidmat. "Hari Raya Galungan adalah perayaan kemenangan kebenaran. Ini saat yang tepat bagi umat untuk merenungkan dan memperkuat diri dalam berpegang teguh pada nilai-nilai kebaikan," jelas Mangku Bagiyono.

Dalam tradisi, Galungan juga dikenal sebagai "Rerahinan Gumi," yang mengajak umat untuk merayakan agar terhindar dari marabahaya. Upacara ini memberikan kekuatan spiritual, membantu umat dalam membedakan antara perbuatan baik dan buruk, serta menguatkan pikiran dan tindakan menuju jalan kebenaran.

Setelah persembahyangan, pemangku memercikkan Tirta (air suci) kepada umat sebagai simbol penyucian. Momen ini diakhiri dengan salaman dan permohonan maaf, diiringi harapan untuk kedamaian.

Salah satu daya tarik Galungan adalah kehadiran penjor yang menghiasi setiap tepi jalan. Penjor, tiang bambu tinggi yang dihias dengan janur, melambangkan Naga Basuki, simbol kesejahteraan dan kemakmuran. Penjor juga diartikan sebagai gunung suci, menciptakan pemandangan khas saat perayaan Galungan dan Kuningan.

Galungan dirayakan setiap 210 hari dalam kalender Bali, pada hari Budha Kliwon Dungulan. Makna 'Galungan' dalam bahasa Jawa kuno berarti 'bertarung', mencerminkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan. Hari ini juga mengingatkan umat untuk mengendalikan hawa nafsu demi hidup harmonis.

Perayaan Galungan di Wonosobo bukan sekadar ritual spiritual, tetapi juga momen yang mempererat tali persaudaraan antarumat. Kemeriahan dan ketenangan bersatu, membawa harapan untuk kesejahteraan dan kedamaian di Kabupaten Tanggamus.

Dengan penjor yang menghiasi jalan, doa-doa yang terlantun, dan kebersamaan yang terjalin, Hari Raya Galungan di Wonosobo menunjukkan kuatnya tradisi dan spiritualitas umat Hindu dalam menjaga nilai-nilai kebaikan dan kebenaran di tengah kehidupan sehari-hari. (*)

Editor Sigit Pamungkas