Berdikari.co,
Tanggamus - Hujan deras
yang melanda kawasan Tanggamus pada Kamis malam (26/9/2024) menyebabkan longsor
dan pohon tumbang di Ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Batu Keramat,
Kecamatan Kotaagung Timur. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 21.30 WIB dan
mengakibatkan arus lalu lintas terhenti total selama beberapa jam.
Pengendara
yang menuju Kotaagung terjebak kemacetan hingga dua jam menunggu proses
evakuasi. Petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tanggamus bersama Dinas
Pemadam Kebakaran (Damkar) dan warga setempat segera dikerahkan untuk
membersihkan material yang menghalangi jalan. Selain itu, petugas PLN juga ikut
memperbaiki kabel listrik yang terkena dampak.
"Proses
evakuasi berjalan lancar dan arus lalu lintas sudah normal kembali sekitar
pukul 23.00 WIB," jelas Bripka Yohanes Seven dari Satlantas Polres
Tanggamus. Meski situasi kembali membaik, ia mengingatkan warga untuk selalu
berhati-hati saat melintasi daerah rawan longsor selama musim hujan.
Ruas jalan
di Batu Keramat dikenal sebagai jalur berbahaya, terutama di musim hujan.
Ketiadaan jalur alternatif membuat pengguna jalan terpaksa menunggu berjam-jam
setiap kali terjadi bencana alam. Herman (52), seorang warga setempat,
mengungkapkan, "Kami sering melihat bebatuan besar dan tanah menutupi
jalan setelah hujan. Kami harus menunggu lama untuk pembersihan."
Masyarakat
setempat mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan pencegahan, seperti
pemasangan dinding penahan tanah dan terasering di tebing-tebing yang rawan
longsor. Sayangnya, upaya tersebut masih minim, meski Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tanggamus telah mengajukan permohonan
penanganan kepada pemerintah pusat.
"Kami
telah melaporkan dan meminta penanganan untuk titik-titik longsor di Batu
Keramat, namun hingga kini belum ada respons signifikan," ungkap seorang
pejabat PUPR Tanggamus.
Warga
berharap pemerintah segera membangun jalur alternatif dan infrastruktur
pencegahan longsor untuk menghindari bencana dan kemacetan yang mengancam
keselamatan. "Pembangunan jalur alternatif sangat penting. Kami selalu
merasa was-was saat melintas di sini," tambah Helmi, warga setempat.
Tanpa
langkah konkret dari pihak terkait, ancaman longsor dan pohon tumbang akan
terus menghantui pengguna jalan di Batu Keramat, menjadikannya salah satu titik
paling berbahaya di jalur Lintas Barat Lampung. (*)