Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 27 September 2024

Batu Keramat di Kotaagung Timur, Jalur Berbahaya Rawan Longsor, Warga Desak Jalan Alternatif

Oleh Sayuti

Berita
Pengendara yang akan melintas terpaksa harus menunggu evakuasi pohon tumbang i Ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Batu Keramat, Kecamatan Kotaagung Timur. Foto: Ist

Berdikari.co, Tanggamus - Hujan deras yang melanda kawasan Tanggamus pada Kamis malam (26/9/2024) menyebabkan longsor dan pohon tumbang di Ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Batu Keramat, Kecamatan Kotaagung Timur. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 21.30 WIB dan mengakibatkan arus lalu lintas terhenti total selama beberapa jam.

Pengendara yang menuju Kotaagung terjebak kemacetan hingga dua jam menunggu proses evakuasi. Petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tanggamus bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan warga setempat segera dikerahkan untuk membersihkan material yang menghalangi jalan. Selain itu, petugas PLN juga ikut memperbaiki kabel listrik yang terkena dampak.

"Proses evakuasi berjalan lancar dan arus lalu lintas sudah normal kembali sekitar pukul 23.00 WIB," jelas Bripka Yohanes Seven dari Satlantas Polres Tanggamus. Meski situasi kembali membaik, ia mengingatkan warga untuk selalu berhati-hati saat melintasi daerah rawan longsor selama musim hujan.

Ruas jalan di Batu Keramat dikenal sebagai jalur berbahaya, terutama di musim hujan. Ketiadaan jalur alternatif membuat pengguna jalan terpaksa menunggu berjam-jam setiap kali terjadi bencana alam. Herman (52), seorang warga setempat, mengungkapkan, "Kami sering melihat bebatuan besar dan tanah menutupi jalan setelah hujan. Kami harus menunggu lama untuk pembersihan."

Masyarakat setempat mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan pencegahan, seperti pemasangan dinding penahan tanah dan terasering di tebing-tebing yang rawan longsor. Sayangnya, upaya tersebut masih minim, meski Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tanggamus telah mengajukan permohonan penanganan kepada pemerintah pusat.

"Kami telah melaporkan dan meminta penanganan untuk titik-titik longsor di Batu Keramat, namun hingga kini belum ada respons signifikan," ungkap seorang pejabat PUPR Tanggamus.

Warga berharap pemerintah segera membangun jalur alternatif dan infrastruktur pencegahan longsor untuk menghindari bencana dan kemacetan yang mengancam keselamatan. "Pembangunan jalur alternatif sangat penting. Kami selalu merasa was-was saat melintas di sini," tambah Helmi, warga setempat.

Tanpa langkah konkret dari pihak terkait, ancaman longsor dan pohon tumbang akan terus menghantui pengguna jalan di Batu Keramat, menjadikannya salah satu titik paling berbahaya di jalur Lintas Barat Lampung. (*)

Editor Sigit Pamungkas