Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 01 Oktober 2024

Harapan Purbolinggo Lamtim dari Budidaya Madu Lebah Lanceng

Oleh Agus Susanto

Berita
Pembudidaya lebah di Desa Tegal Yoso, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur saat memanen madu. Foto: Agus

Berdikari.co, Lampung Timur - Budidaya madu lebah jenis lanceng di musim peralihan, kemarau menuju musim hujan menjadi harapan warga di Kabupaten Lampung Timur meningkatkan hasil produksi madu.

Hal itu seperti yang dikatakan pembudidaya lebah lanceng, Tatang warga Desa Tegal Yoso, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur.

Menurut Tatang, selama kemarau hasil produksi madu menurun drastis, dari 9 rumah lebah yang produktif menghasilkan madu hanya 3 rumah, sementara 7 rumah lebah tidak mendapatkan produksi sama sekali.

"Kemarau hasil panen madu menurun drastis, 9 tempat hanya 3 yang produktif, menurutnya menurunnya hasil panen madu dampak dari kemarau," kata Tatang, seperti dikutip dari kupastuntas.co, Selasa (1/10/2024).

Jika tiba musim hujan sudah dipastikan hasil panen madu akan berlimpah, kata dia ketika musim hujan akan banyak kembang (bunga) yang semi sehingga kebutuhan pakan lebah akan tercukupi.

Melakukan budidaya lebah jenis lanceng menurutnya cukup simpel tidak perlu memberi pakan seperti ternak ternak lainnya, tidak membutuhkan tempat (kandang) yang luas karena rumah lebah ukurannya cukup mini rata rata 80 x 80 Senti meter.

Untuk persoalan pakan juga tidak seperti ternak lainnya, lebah bisa mencari pakan sendiri, pemilik budidaya lebah hanya melakukan penanaman tanaman jenis bunga disekitar rumah lebah, untuk kebutuhan lebah.

"Kalau hasil lumayan, setiap panen satu rumah lebah bisa mendapatkan 500 Mili, sementara harga madu 150 Mili mencapai 100 ribu. Kalau punya 5 rumah sudah lumayan"kata Tatang.

Meskipun di budidayakan di pekarangan rumah lebah jenis lanceng tidak membahayakan manusia karena lebah tersebut tidak menyengat seperti umumnya lebah lebah kainnya. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya