Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Minggu, 06 Oktober 2024

BPS: Pertanian Jadi Pilar Utama Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir

Oleh Erik Handoko

Berita
Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Dalam lima tahun terakhir (2019–2023), sektor pertanian di Provinsi Lampung telah menjadi penyumbang terbesar terhadap perekonomian daerah, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada tahun 2023, kontribusi sektor pertanian mencapai 27,20 persen, menunjukkan ketahanan dan signifikansi sektor ini meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi Covid-19.

Selain pertanian, sektor lain juga memberikan kontribusi yang signifikan. Kategori industri pengolahan mencatatkan kontribusi sebesar 18,01 persen, diikuti oleh perdagangan (13,98 persen), konstruksi (9,86 persen), serta transportasi dan pergudangan, serta pertambangan dan penggalian yang masing-masing berkontribusi 5,25 persen.

Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, menjelaskan bahwa meskipun kontribusi sektor pertanian mengalami sedikit penurunan, tetap berada di kisaran 27 hingga 29 persen selama lima tahun terakhir.

"Kontribusi yang besar dari sektor pertanian menunjukkan perannya yang sangat penting dalam perekonomian Provinsi Lampung," ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Minggu (6/10/2024).

Ia juga menyoroti bahwa sektor pertanian mampu tumbuh positif bahkan di tengah terpaan pandemi pada tahun 2020, berbeda dengan sektor lainnya.

Berdasarkan Sensus Pertanian 2023 yang dilakukan oleh BPS Provinsi Lampung, terdapat 1.372.352 unit usaha pertanian di daerah ini. Sebagian besar, yaitu 99,96 persen, merupakan Usaha Pertanian Perorangan (UTP) dengan jumlah 1.371.783 unit. Sementara Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL) masing-masing hanya berjumlah 216 unit (0,02 persen) dan 353 unit (0,02 persen).

Meskipun jumlah usaha pertanian perorangan mengalami penurunan sebesar 3,41 persen dibandingkan tahun 2013, Atas mencatat bahwa sepuluh komoditas utama yang diusahakan oleh UTP menunjukkan keberagaman. Ubi kayu menjadi komoditas terbanyak dengan 314.762 unit (22,95 persen), diikuti oleh padi sawah inbrida dan padi sawah hibrida dengan masing-masing 275.441 unit (20,08 persen) dan 146.244 unit (10,66 persen).

Komoditas lain yang juga signifikan adalah kambing potong (257.606 unit), ayam kampung biasa (256.011 unit), dan sapi potong (228.266 unit). Sementara kopi dan karet masing-masing diusahakan oleh 182.749 unit (13,32 persen) dan 169.505 unit (12,36 persen). Jagung hibrida dan kelapa menutup daftar sepuluh besar dengan jumlah unit masing-masing 137.306 (10,01 persen) dan 112.689 (8,21 persen).

Dengan kontribusi yang terus menunjukkan kekuatan, sektor pertanian di Lampung diharapkan dapat terus menjadi tulang punggung ekonomi dan beradaptasi dengan dinamika yang ada, memastikan ketahanan pangan dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi di masa depan. (*)

Editor Sigit Pamungkas