Berdikari.co, Bandar Lampung - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Lampung nomor urut 1, Sutono, menyatakan bahwa pasangan calon Arinal Djunaidi-Sutono lebih memilih pendekatan dialogis dengan komunitas dibandingkan kampanye besar-besaran.
Menurutnya, tingkat pengenalan masyarakat terhadap Arinal Djunaidi sudah sangat tinggi, sehingga kampanye massal bukan lagi prioritas.
"Saya tahu betul bahwa tingkat pengenalan Pak Arinal sudah mencapai 95 persen. Ini hasil dari berbagai survei dan juga dukungan alat peraga yang telah disiapkan oleh KPU. Jadi, kami tidak perlu terlalu memforsir kampanye besar. Fokus kami sekarang adalah dialog langsung dengan komunitas,” kata Sutono, saat diwawancarai di kantor DPD PDI P Lampung, Jumat (11/10/2024).
Menurut Sutono, pendekatan dialogis ini lebih efektif karena memberikan kesempatan untuk menjelaskan secara rinci program-program yang telah dilakukan dan rencana ke depan.
Ia menegaskan bahwa masyarakat lebih membutuhkan pemahaman mendalam tentang visi dan misi pasangan calon, bukan sekadar mendengar janji-janji di panggung kampanye.
"Kami lebih memilih berdialog dengan komunitas. Di sana kami bisa menjelaskan apa saja yang telah kami lakukan dan apa yang akan kami lakukan ke depannya. Pendekatan ini lebih intim dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” jelas Sutono, seperti dikutip dari kupastuntas.co.
Sutono dan Arinal Djunaidi telah membangun hubungan baik dengan berbagai komunitas di Lampung, terutama di sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan. Selain itu, mereka juga mendekati komunitas suku-suku yang ada di Lampung.
Menurut Sutono, komunitas-komunitas ini adalah basis penting yang telah mereka rawat dan bina dalam jangka panjang.
"Saya dan Pak Arinal sudah lama bekerja sama dengan komunitas di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan. Kami juga dekat dengan beberapa suku di Lampung. Hubungan ini sudah terbangun lama, baik secara formal maupun nonformal. Kami percaya bahwa dengan pendekatan ini, kami bisa menguatkan dukungan,” ungkapnya.
Sutono menggunakan analogi pertanian untuk menggambarkan strategi mereka. Menurutnya, mereka sudah 'menanam benih' dengan baik melalui kerja nyata dan pendekatan kepada komunitas. Kini, yang perlu dilakukan adalah 'menyiram' dan 'memupuk' benih tersebut agar berbuah pada hari pemilihan.
"Kami sudah menanam cukup banyak di masyarakat, sekarang tinggal bagaimana kami menyiram dan memupuk tanaman ini agar panen pada 27 November nanti,” tambah Sutono.
Dengan strategi dialogis ini, Sutono yakin pasangan Arinal-Sutono akan menuai dukungan yang signifikan dari komunitas-komunitas tersebut.
Menurutnya, dukungan dari masyarakat yang sudah mengenal baik pasangan ini akan semakin solid dan terarah pada hari pemungutan suara. (*)