Berdikari.co, Bandar Lampung - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Sutono, atau yang akrab disebut Ardjuno, menekankan pentingnya pembenahan teknologi dalam budidaya kopi untuk meningkatkan produktivitas petani di Provinsi Lampung.
Pernyataan ini disampaikan dalam debat publik perdana Pilgub Lampung 2024 yang berlangsung di Hotel Novotel Bandar Lampung, Minggu (13/10/2024).
Arinal mengungkapkan bahwa meskipun kopi robusta tetap menjadi komoditas unggulan, pengembangan kopi arabika juga mulai diprioritaskan. Namun, ia mencatat bahwa banyak petani di Lampung masih menggunakan metode tradisional yang kurang efisien.
“Setelah mempelajari kondisi saat ini, saya menemukan adanya kesalahan dalam teknologi budidaya. Di Vietnam, jarak tanamnya hanya 1x1,5 meter, sedangkan di kita masih menggunakan jarak 4 meter. Selain itu, pemangkasan pohon yang berlebihan juga mengurangi hasil panen,” jelas Arinal, seperti dikutip dari kupastuntas.co.
Ia menegaskan bahwa perbaikan metode ini harus menjadi prioritas untuk mencapai hasil panen yang optimal. "Ini adalah tugas kami ke depan agar produktivitas kopi lebih baik, dan insya Allah akan kita lakukan,” tegasnya.
Sutono, di sisi lain, menyoroti rendahnya produktivitas sebagai salah satu penyebab utama rendahnya penghasilan petani kopi.
Ia juga menekankan bahwa peningkatan produktivitas akan menjadi fokus utama dalam kebijakan mereka, termasuk memperkuat pendampingan bagi petani.
"Kami akan memberikan pendampingan kepada petani tentang cara budidaya yang benar. Kami juga akan mendorong penggunaan pupuk organik. Namun, yang terpenting adalah memperbaiki teknologi penanaman agar tidak ada pemangkasan berlebihan,” imbuh Sutono.
Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan komitmennya untuk memastikan pendampingan yang optimal bagi petani.
"Kami akan mendampingi petani agar mereka mengetahui cara bertanam yang baik dan produktif,” pungkasnya.
Dengan fokus pada pembenahan teknologi dan pendampingan, Ardjuno bertekad untuk membawa perubahan positif bagi petani kopi di Lampung. (*)