Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 15 Oktober 2024

182 Kebakaran Terjadi di Bandar Lampung, Kerugian Rp 4 M Lebih

Oleh Sri

Berita
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung, Antoni Irawan. Foto: Dok.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Bandar Lampung melaporkan sebanyak 182 kasus kebakaran yang terjadi dari Januari hingga pertengahan Oktober 2024. Total kerugian material akibat insiden ini diperkirakan mencapai Rp4,04 miliar.

Kepala Dinas Damkar Kota Bandar Lampung, Antoni Irawan, menyatakan bahwa bangunan penduduk merupakan jenis yang paling banyak terbakar, diikuti oleh bangunan umum, kendaraan, dan bangunan industri.

"Sebagian besar penyebab kebakaran adalah korsleting listrik, penggunaan kompor yang tidak diawasi, serta api rokok. Ini menjadi perhatian utama kami untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat," ujar Antoni, Selasa (15/10/2024).

Dalam upaya pemadaman, Dinas Damkar telah mengerahkan 323 tangki air untuk memadamkan kebakaran yang melanda area seluas 143.174 meter persegi. Meskipun upaya pemadaman berjalan lancar, kerugian yang ditimbulkan cukup signifikan, yang mengingatkan semua pihak untuk lebih waspada.

Data bulanan menunjukkan fluktuasi jumlah kejadian kebakaran. Januari mencatat 19 kejadian, Februari dan Maret masing-masing 11 kejadian, April 6 kejadian, dan Mei 13 kejadian. Peningkatan terjadi pada bulan Juni dengan 18 kejadian.

Sementara Juli turun menjadi 11. Namun, Agustus kembali melonjak menjadi 23 kejadian, dan puncaknya pada September dengan 33 insiden.

"Jumlah kejadian di bulan September yang mencapai 33 menjadi yang tertinggi tahun ini. Ini menjadi perhatian serius bagi kami. Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama dalam penggunaan peralatan listrik dan api di rumah,” kata Antoni, seperti dikutip dari kupastuntas.co.

Selain kerugian material, kebakaran juga mengakibatkan 9 orang mengalami luka-luka. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian-kejadian ini.

Antoni menghimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan potensi bahaya kebakaran di lingkungan sekitar, seperti memastikan instalasi listrik memenuhi standar keamanan dan tidak meninggalkan kompor menyala tanpa pengawasan.

"Kami mengingatkan masyarakat untuk rutin mengecek instalasi listrik di rumah, mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan, dan selalu waspada saat menggunakan kompor," tegasnya.

Dinas Damkar akan terus melakukan patroli dan edukasi mengenai pencegahan kebakaran, terutama di kawasan rawan.

Dengan upaya preventif yang meningkat, diharapkan angka kejadian kebakaran dapat dikurangi, tetapi dukungan masyarakat tetap sangat diperlukan untuk mencegah insiden yang lebih besar di masa mendatang. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya