Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 01 November 2024

Debit Air Danau Way Jepara Lamtim Menyusut, Ribuan Hektar Sawah Kering

Oleh Redaksi

Berita
Seorang warga menunjukan kondisi irigasi di Way Jepara yang tidak bisa mengalirkan air akibat debit air Danau Way Jepara yang menyusut drastis. Foto: Agus

Berdikari.co, Lampung Timur - Musim kemarau yang berjalan empat bulan ini berdampak pada menyusutnya debit air Danau Way Jepara di Lampung Timur. Akibatnya, 6.651 hektar sawah di tiga kecamatan mengalami kekeringan karena tidak dapat pasokan air.

Koordinator Pengairan Way Jepara, Tukiman, mengatakan ketinggian air Danau Way Jepara saat ini mencapai 29,55 meter dengan volume air 17.765 meter kubik, namun air tidak dapat dialirkan ke sawah-sawah.

"Ketinggian air Danau Way Jepara hanya 29 meter, sehingga air tidak bisa dialirkan ke irigasi untuk memasok kebutuhan air persawahan. Penurunan air disebabkan kondisi kemarau yang sudah berjalan sekitar 4 bulan ini," kata Tukiman, Rabu (30/10/2024).

Tukiman mengatakan, dampak menyusutnya air Danau Way Jepara tidak bisa mengalirkan air ke irigasi untuk menyuplai air di persawahan.  Sehingga saat ini kondiis sawah-sawah milik petani menjadi kering dan tidak bisa ditanami.

“Berdasarkan data dari Kantor Pengairan Way Jepara, air Danau Way Jepara selama ini dipakai untuk memasok kebutuhan air bagi 6.651 hektar sawah yang tersebar di Kecamatan Way Jepara, Labuhanratu dan Braja Selebah,” jelasnya.

"Kami juga belum bisa memastikan kapan pintu air Danau Way Jepara bisa kami buka untuk mengalirkan air ke sawah-sawah. Yang pasti menunggu musim hujan,” lanjut Tukiman.

Kepala UPTD Pertanian Wilayah Way Jepara, Samsul Muin menambahkan, banyak petani yang kini tidak menanami sawahnya karena tidak dapat pasokan air. “Hanya ada beberapa petani yang berspekulasi menanam palawija seperti jagung dan singkong,” ungkapnya.

"Mau bagaimana ini kondisi alam, persoalan air tergantung dengan debit Danau Way Jepara. Sementara saat ini air Danau Way Jepara menyusut selama musim kemarau ini," lanjut Samsul.

Seorang petani di Way Jepara, Sunarto mengaku berspekulasi menanam jagung di sawahnya karena tidak dapat pasokan air.

“Awalnya sih berharap saat jagung masuk usia 1 bulan akan turun hujan, ternyata hingga usia sudah 1,5 bulan tidak juga ada hujan. Sehingga kondisi tanaman jagungnya memprihatinkan dan terancam gagal panen,” ungkap Sunarto. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Jumat 01 November 2024, dengan judul "Debit Air Danau Way Jepara Menyusut, Ribuan Hektar Sawah Kering"

Editor Didik Tri Putra Jaya