Berdikari.co, Bandar Lampung - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencacat, luas panen padi di daerah setempat pada tahun 2024 ini diperkirakan sebesar 531,44 ribu hektar dengan produksi padi sekitar 2,73 juta ton gabah kering giling (GKG).
Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis mengatakan, angka tersebut dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan bagi penduduk, maka produksi beras di Lampung pada 2024 diperkirakan sebesar 1,57 juta ton.
"Luas panen padi pada 2024 diperkirakan sekitar 531,44 ribu hektare, mengalami peningkatan sebanyak 1,33 ribu hektare atau 0,25 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 530,11 ribu hektare," ujar Parlindungan, seperti dikutip dari kupastuntas.co, Jumat (1/11/2024).
Sementara itu, untuk produksi padi pada 2024 diperkirakan sebesar 2,73 juta ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 28,00 ribu ton GKG atau 1,02 persen dibandingkan produksi padi di 2023 yang sebesar 2,76 juta ton GKG.
Produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 1,57 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 16,09 ribu ton atau 1,02 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebesar 1,59 juta ton.
"Perhitungan luas dan produksi panen ini kami menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi," jelasnya.
Menurutnya, puncak panen padi pada 2024 terjadi pada bulan Mei, dengan luas panen mencapai 128,17 ribu hektare. Berbeda dari tahun sebelumnya, di tahun 2023 puncak panen padi pada bulan April sekitar 111,67 ribu hektar.
Sehingga di tahun 2024, disimpulkan bahwa terjadi pergeseran puncak panen dari tahun 2023. Realisasi panen padi sepanjang Januari−September 2024 sebesar 421,90 ribu hektar, atau mengalami penurunan sekitar 23,50 hektar atau 5,28 persen dibandingkan Januari−September 2023 yang mencapai 445,40 ribu hektar.
"Sementara itu, potensi luas panen padi pada Oktober−Desember 2024 diperkirakan sekitar 109,54 ribu hektar. Dengan demikian, total luas panen padi pada 2024 diperkirakan sebesar 531,44 ribu hektare, atau mengalami peningkatan sekitar 1,33 ribu hektar (0,25 persen) dibandingkan luas panen padi pada 2023 yang sebesar 530,11 ribu hektar," tambahnya.
Sementara itu, untuk produksi padi di Provinsi Lampung sepanjang Januari−September 2024 diperkirakan sebesar 2,20 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 125,85 ribu ton GKG (5,40 persen) dibandingkan Januari−September 2023 yang sebesar 2,33 juta ton GKG.
Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA September 2024, potensi produksi padi sepanjang Oktober−Desember 2024 ialah sebesar 525,83 ribu ton GKG.
"Dengan demikian, total produksi padi pada 2024 diperkirakan sebesar 2,73 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 28,00 ribu ton GKG (1,02 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 2,76 juta ton GKG," katanya.
Menurutnya produksi padi tertinggi pada 2024 terjadi di bulan Mei, berbeda dengan tahun 2023 yang terjadi pada bulan April Sementara produksi padi terendah pada 2024 terjadi di bulan Januari.
Produksi padi pada Mei 2024 yaitu sebesar 640,48 ribu ton GKG, sedangkan produksi padi pada Januari 2024 ialah sebesar 19,18 ribu ton GKG. Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi(GKG) tertinggi pada 2024 adalah Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Tulang Bawamg.
"Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Tulang Bawang Barat, Metro, dan Bandar Lampung Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2024 terjadi di beberapa wilayah seperti Mesuji, Tulang Bawang Barat, dan Lampung Tengah," tutupnya. (*)