Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 04 November 2024

260.721 Warga Lampung Jadi Pekerja Migran, Disnaker Ingatkan Agar Patuhi Prosedur

Oleh Siti Khoiriah

Berita
Plh Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Yanti Yunidarti. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkapkan bahwa sebanyak 260.721 warga Lampung telah bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri, menjadikan provinsi ini urutan kelima nasional dalam pengiriman PMI. Dari jumlah tersebut, 196.920 adalah perempuan dan 63.801 adalah laki-laki.

Berdasarkan data dari BP2MI, Lampung Timur menjadi daerah pengirim PMI terbanyak dengan total 98.037 orang, diikuti oleh Lampung Tengah (36.936), Lampung Selatan (32.045), dan Tanggamus (16.161).

Plh Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Yanti Yunidarti, menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan sosialisasi di daerah pengirim PMI terbesar, seperti Lampung Timur. “Kita berupaya agar mereka berangkat ke luar negeri secara prosedural untuk menghindari risiko penipuan dan eksploitasi,” jelas Yanti saat diwawancarai, Senin (4/11/2024).

Ia menegaskan bahwa banyak kerugian dapat dialami jika PMI berangkat secara non-prosedural, termasuk contoh kasus baru-baru ini dari Mesuji, di mana seorang PMI mengalami trauma berat hingga mencoba bunuh diri setelah kembali dalam kondisi lumpuh.

Negara tujuan paling banyak untuk PMI asal Lampung adalah Taiwan, dengan 115.630 orang, diikuti Malaysia (51.199), Hongkong (87.485), dan Singapura (25.659). Selain itu, BP2MI juga mencatat adanya 1.634 pengaduan dari PMI, dengan keluhan terbanyak adalah ingin dipulangkan dan mengalami gaji yang tidak dibayar.

Sebanyak 68 persen dari pengaduan tersebut berasal dari PMI yang berangkat non-prosedural, namun BP2MI berhasil menyelesaikan 88,4 persen kasus yang dilaporkan, sementara sisanya masih dalam proses klarifikasi.

Dengan upaya sosialisasi yang terus dilakukan, diharapkan para PMI dapat melindungi diri dari risiko dan memastikan keberangkatan yang aman dan sesuai prosedur. (*)

Editor Sigit Pamungkas