Berdikari.co, Bandar Lampung - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah
pengangguran di Provinsi Lampung per Agustus 2024 sebanyak 209,16 ribu orang.
Bertambah sekitar 1.920 orang atau 0,93 persen dibandingkan Agustus 2023.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas
Parlindungan Lubis, melalui kanal YouTube BPS Lampung, pada Selasa
(5/11/2024).
Atas menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) laki-laki di Provinsi
sebesar 3,62 persen, lebih rendah dibanding TPT perempuan 5,12 persen.
“Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan sebesar 5,33
persen jauh lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah pedesaan sebesar 3,54
persen,” kata Atas.
Atas mengatakan, jika dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang
ditamatkan oleh angkatan kerja, pada Agustus 2024 tamatan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan yang paling tinggi angka TPT-nya dibandingkan tamatan
jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 8,80 persen.
“TPT yang paling rendah adalah pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 2,10
persen. TPT Lampung 4,19 berada pada posisi keempat terendah di Sumatera,”
katanya.
Atas menerangkan, pada Agustus 2024 terdapat 4,78 juta penduduk Lampung
yang bekerja. Apabila dibandingkan Agustus 2023, penduduk bekerja bertambah
sebanyak 89,93 ribu orang.
Berdasarkan status pekerjaan utama, penduduk yang bekerja pada kegiatan
informal sebanyak 3,31 juta orang (69,14 persen), dan bekerja pada kegiatan
formal sebanyak 1,47 juta orang (30,86 persen).
Atas memaparkan, terdapat tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga
kerja paling banyak yakni pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 40,57
persen; perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda
motor sebesar 19,63 persen; dan pertambangan dan industri pengolahan sebesar
9,55 persen.
“Penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan/pegawai, yaitu
sebesar 27,87 persen, sementara yang paling sedikit berstatus berusaha dibantu
buruh tetap dan dibayar, yaitu sebesar 2,99 persen,” bebernya.
Selain itu, lanjut Atas, penduduk bekerja masih didominasi tamatan SD ke
bawah (tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD) sebesar 35,53
persen.
Sementara penduduk bekerja tamatan Diploma I/II/III dan Diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 9,33 persen. (*)