Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 08 November 2024

Ribuan Ikan Cekong Terdampar di Pantai Kotaagung, Warga Heboh dan Berkah Bagi Nelayan

Oleh Sayuti

Berita
Warga berebut ikan yang melompat ke daratan di Pantai Kotaagung Tanggamus. Foto: Ist

Berdikari.co, Tanggamus - Tiga malam berturut-turut, Pelabuhan Kotaagung disibukkan oleh fenomena langka yang menyita perhatian warga. Ribuan ikan cekong—juga dikenal sebagai ikan tanjan oleh masyarakat setempat—melompat ke pinggir pantai di Dermaga Dua Kotaagung, Kabupaten Tanggamus.

Fenomena yang tak biasa ini membuat dermaga yang biasanya tenang mendadak ramai dipadati warga, yang datang bukan hanya untuk menyaksikan tetapi juga menangkap ikan yang menggelepar di antara pasir dan bebatuan, Kamis (9/11/2024) malam.

Di tengah musim "along" yang sedang dinikmati oleh nelayan Teluk Semaka—istilah setempat yang menandakan hasil tangkapan ikan yang melimpah—kehadiran ribuan ikan cekong yang tiba-tiba "menyerahkan diri" ke pantai ini makin membuat warga antusias.

Ikan cekong yang biasanya dijual dengan harga murah, sekitar Rp50 ribu per bakul, kini bisa diperoleh secara cuma-cuma, langsung di tepi pantai.

“Ini benar-benar berkah, apalagi saat ini hasil tangkapan cekong sedang banyak, tapi harga di pasar jadi murah. Jadi kalau ada kesempatan menangkap langsung di pantai, ya senang sekali,” ujar Hasan, salah seorang nelayan yang juga turut memanfaatkan fenomena ini.

Di tengah keramaian malam itu, ia terlihat memegang beberapa ekor ikan cekong, wajahnya berseri-seri sembari menyebut kejadian ini sebagai kejutan alam yang tak terduga.

Namun, di balik antusiasme tersebut, warga juga mengaitkan fenomena ini dengan kejadian lain yang tak kalah mengejutkan.

Beberapa hari sebelumnya, para nelayan dan warga setempat melaporkan kemunculan seekor paus raksasa di perairan Teluk Semaka, yang langka terjadi di wilayah tersebut.

Kehadiran paus ini memicu spekulasi bahwa ikan-ikan cekong mungkin dalam kondisi panik dan melompat ke pantai untuk menghindari predator besar di perairan tersebut.

Rohani, seorang ibu rumah tangga yang membawa anak-anaknya untuk menangkap ikan di tepi dermaga, mengutarakan pendapatnya.

“Kemungkinan ikan-ikan ini takut sama paus besar yang muncul kemarin. Paus seperti itu kan predator, mungkin ikan cekong ini kabur dan akhirnya terdampar di pantai,” katanya sambil mengumpulkan beberapa ikan untuk dibawa pulang.

Ia mengakui bahwa fenomena ini sekaligus membawa kebahagiaan dan sedikit kekhawatiran. “Alhamdulillah, ini rezeki dari alam. Tapi kita juga harus tetap waspada, apalagi dengan ancaman tsunami megathrust. Semoga semua tetap aman,” tambahnya dengan nada hati-hati.

Pak Herman, warga lanjut usia yang turut hadir, membenarkan adanya kekhawatiran tersebut. “Dulu almarhum kakek saya pernah bilang, kalau ikan banyak yang ke pinggir pantai, biasanya itu bisa jadi tanda sesuatu akan terjadi di laut. Entah benar atau tidak, tapi kita yang di pesisir memang harus selalu siap-siap,” ujarnya dengan tatapan serius, seolah mengingatkan warga lain untuk selalu menjaga kewaspadaan.

Meski sebagian warga merasa was-was, banyak pula yang melihat kejadian ini sebagai berkah. Fitri, ibu muda yang berhasil menangkap banyak ikan cekong, mengatakan, “Alam seperti memberi kita rezeki tanpa harus melaut. Tapi kita juga berdoa semoga ini hanya fenomena biasa, dan semuanya aman-aman saja.”

Malam yang penuh keajaiban di dermaga Pelabuhan Kotaagung itu akhirnya berakhir dengan cerita dan tawa. Bagi warga yang hadir, ini bukan hanya tentang ikan cekong yang melimpah, tetapi juga momen untuk mengingatkan diri tentang kekuatan alam dan perlunya selalu bersyukur serta berjaga-jaga. (*)

Editor Sigit Pamungkas