Berdikari.co, Lampung Barat - Kawanan Gajah liar yang ada di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) semakin agresif, belasan ekor Gajah liar itu kembali mendekati pemukiman dan merusak mobil hingga 20 rumah warga yang ada di Pemangku Talang Sindang, Pekon Rowo Rejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Jumat (15/11/2024) pukul 01:00 WIB.
Pembina Satgas Gajah Suoh dan BNS Sugeng Hari Kinaryo Adi mengatakan, kemungkinan kawanan hewan besar tersebut mendekati pemukiman untuk mencari makan sehingga mereka berbondong-bondong mendekat dan merusak rumah warga yang di dominasi terbuat dari kayu.
Sugeng menambahkan, beberapa hari terakhir kawanan gajah liar tersebut memang sudah berada di sekitar permukiman dan berputar-putar. "Jadi kawanan gajah sudah beberapa hari ini masuk ke wilayah Pekon Sidorejo, dari Sidorejo geser ke Pekon Roworejo," kata dia.
"Setelah masuk ke beberapa Pekon itu akhirnya kawanan gajah masuk ke Pemangku Talang Sindang Pekon Roworejo, lokasi tersebut berbatasan dengan Tanggamus, 1 km lagi sudah masuk Tanggamus," sambungnya, seperti dikutip dari kupastuntas.co.
Ia menjelaskan, kronologis awal kawanan gajah liar itu bisa masuk hingga merusak rumah di permukiman warga terjadi begitu cepat. Saat itu, gajah liar masuk saat masyarakat setempat sedang melakukan blokade dan ibu-ibu sedang terlelap tidur di kediaman masing-masing.
"Kita sudah sampaikan dengan peratin agar bisa hati-hati karena posisi GPS gajah saat ini sedang tidak aktif, saat itu saya sampaikan juga untuk melakukan blokade karena Pemangku Talang Sindang statusnya dalam bahaya," imbuhnya.
Tidak lama setelah itu peristiwa yang di khawatirkan pun terjadi, sekitar pukul 01.00 hingga subuh kawanan gajah merangsek ke Pemangku Talang Sindang, dimana di lokasi tersebut setidaknya ada 40 rumah yang ditinggali warga.
"Akhirnya masyarakat bubar dan beberapa rumah masyarakat dirusak semua disitu, namanya gajah sedang lapar, lalu mereka turun ke jalan coran provinsi, di situ mereka baris menunjukan badannya yang besar, masyarakat tidak bisa apa-apa lagi, karena kondisi warga sudah panik," kata dia
Menurut Sugeng, setidaknya ada sekitar 20 rumah yang dimasuki oleh kawanan satwa liar berkuping lebar tersebut.
"Ada 20 rumah semalam di bobol, lima rumah yang cukup parah kerusakannya, itu laporan dari peratinnya," ujarnya
Ia menuturkan berdasarkan pantauan tim di lapangan, saat ini posisi gajah masih berada dekat dengan permukiman warga.
Posisi gajah dari permukiman sekitar 991 meter, sedangkan posisi gajah dari jalan coran provinsi sekitar 528 meter.
"Hari ini akan dilakukan blokade dan penggirimgan kembali oleh masyarakat agar gajah bisa kembali masuk ke dalam hutan, karena itu wilayah KPHL Kota Agung Utara," jelasnya.
Sugeng meminta agar pemerintah pekon bisa langsung melapor ke pihak pemerintah kabupaten dalam hal ini BPBD dan Dinas Sosial. Setidaknya agar masyarakat yang terdampak dari kerusakan yang dibuat oleh gajah liar tersebut bisa mendapatkan bantuan.
"Saya sampaikan juga tolong segera hubungi BPBD dan Dinas Sosial, supaya bisa mendapat bantuan dan segera ditangani seadanya, karena ini sudah sangat mengkhawatirkan dan perlu perhatian dari pemerintah daerah," pungkasnya. (*)