Berdikari.co, Bandar Lampung
- Menjelang Pilkada serentak 27 November 2024, para calon
kepala daerah semakin gencar menggelar kampanye untuk menarik perhatian
masyarakat. Di Lampung, persaingan sengit terjadi dalam perebutan kursi
Gubernur, dengan dua pasangan calon: Arinal Djunaidi-Sutono (nomor urut 1) dan
Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela (nomor urut 2).
Para calon menggunakan beragam cara untuk mendekati masyarakat, mulai dari tatap muka langsung hingga menggelar acara hiburan rakyat. Namun, metode yang paling mencuri perhatian adalah pilihan transportasi yang digunakan oleh masing-masing calon. Arinal Djunaidi, calon Gubernur nomor 1, memilih untuk berkeliling menggunakan kendaraan roda empat dan sepeda motor saat mengunjungi wilayah-wilayah terpencil.
Sebaliknya, Rahmat Mirzani Djausal, calon nomor 2, lebih memilih transportasi udara. Dalam sebuah video yang sempat viral di media sosial dan akhirnya ditake down (diturunkan), Mirza terlihat naik helikopter saat berkampanye. Ia mengungkapkan bahwa helikopter digunakan untuk menghemat waktu mengingat luasnya wilayah Lampung.
Namun, masyarakat awam menilai menggunakan helikopter untuk keperluan pribadi termasuk dalam berkampanye hal yang tabu. Apalagi sewa helikopter tidak murah. Pasalnya, melansir laman Bisnis.com biaya sewa helikopter cukup tinggi, dalam kisaran Rp7 juta per 15 menit, atau sekitar Rp28 juta per jam, sehingga hanya dapat dijangkau oleh segelintir orang.
Meskipun demikian, banyak yang menilai bahwa masyarakat saat ini sudah cukup cerdas untuk menilai metode kampanye yang digunakan, baik itu untuk alasan efisiensi atau untuk menunjukkan kemewahan.
Sementara itu, harapan utama seluruh elemen masyarakat adalah agar Pilkada serentak 2024 berjalan lancar, damai, dan aman, serta memberikan kesempatan bagi pemilih untuk memilih pemimpin terbaik bagi masa depan daerah mereka. (*)