Berdikari.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung
membuka Toko Operasi Pasar (TOP) sebagai salah satu upaya untuk menjaga
stabilitas harga kebutuhan pokok (sembako) dan mengendalikan inflasi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung,
Evie Fatmawati mengatakan, saat ini Toko Operasi Pasar sudah ada di Pasar Natar
Kabupaten Lampung Selatan dan Pasar Cendrawasih Kota Metro.
"Toko Operasi Pasar diinisiasi dan dikelola oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Lampung dalam upaya menjaga stabilitas pasokan dan
harga serta untuk mendukung pengendalian inflasi," kata dia Evie, pada
Senin (18/11/2024).
Evie mengatakan, bahan pokok yang disediakan di Toko Operasi Pasar
diantaranya minyak goreng dengan merk Minyakita, beras SPHP, tepung
terigu dan gula pasir.
"Untuk menyuplai pasokan kita bekerjasama dengan Bulog kantor wilayah
Lampung. Untuk bahan pokoknya kita jual sesuai dengan harga eceran tertinggi
yang telah ditetapkan," kata dia.
Ia berharap keberadaan Toko Operasi pasar dapat memberikan kemudahan bagi
masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau serta dapat
menjaga inflasi.
"Dengan adanya Toko Operasi Pasar diharapkan kondisi harga bahan pokok
di lapangan bisa lebih terjaga dan aman sehingga dapat membantu mengendalikan
inflasi di Lampung," ujarnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat inflasi di
Lampung sebesar 0,20 persen secara bulanan (month-to-month/m-to-m) pada Oktober
2024.
Adapun inflasi secara tahunan (year on year/y-on-y) tercatat sebesar 1,94
persen dan inflasi kalender (year to date) sebesar 0,67 persen.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran yang
memiliki andil inflasi terbesar pada Oktober 2024 secara bulanan (m-to-m)
dengan andil sebesar 0,17
Kemudian terdapat 5 komoditas utama penyumbang inflasi secara (m-to-m)
antara lain, bawang merah sebesar 0,11 persen, tomat sebesar 0,07 persen,
daging ayam ras sebesar 0,04 persen, cumi-cumi sebesar 0,02 persen dan ikan
nila sebesar 0,02 persen
Sementara itu, tingkat inflasi secara tahunan (y-on-y) pada bulan Oktober
2024 tercatat sebesar 1,94 persen.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil tertinggi dalam pembentukan inflasi (y-on-y) Oktober 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 3,03 persen dan andil sebesar 0,99 persen. (*)