Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 19 November 2024

Stabilkan Harga Sembako, Pemprov Buka Toko Operasi Pasar di Natar dan Metro

Oleh ADMIN

Berita
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung, Evie Fatmawati. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung membuka Toko Operasi Pasar (TOP) sebagai salah satu upaya untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok (sembako) dan mengendalikan inflasi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung, Evie Fatmawati mengatakan, saat ini Toko Operasi Pasar sudah ada di Pasar Natar Kabupaten Lampung Selatan dan Pasar Cendrawasih Kota Metro.

"Toko Operasi Pasar diinisiasi dan dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung dalam upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga serta untuk mendukung pengendalian inflasi," kata dia Evie, pada Senin (18/11/2024).

Evie mengatakan, bahan pokok yang disediakan di Toko Operasi Pasar diantaranya minyak goreng dengan merk Minyakita, beras SPHP,  tepung terigu dan gula pasir.

"Untuk menyuplai pasokan kita bekerjasama dengan Bulog kantor wilayah Lampung. Untuk bahan pokoknya kita jual sesuai dengan harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan," kata dia.

Ia berharap keberadaan Toko Operasi pasar dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau serta dapat menjaga inflasi.

"Dengan adanya Toko Operasi Pasar diharapkan kondisi harga bahan pokok di lapangan bisa lebih terjaga dan aman sehingga dapat membantu mengendalikan inflasi di Lampung," ujarnya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat inflasi di Lampung sebesar 0,20 persen secara bulanan (month-to-month/m-to-m) pada Oktober 2024.

Adapun inflasi secara tahunan (year on year/y-on-y) tercatat sebesar 1,94 persen dan inflasi kalender (year to date) sebesar 0,67 persen.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran yang memiliki andil inflasi terbesar pada Oktober 2024 secara bulanan (m-to-m) dengan andil sebesar 0,17

Kemudian terdapat 5 komoditas utama penyumbang inflasi secara (m-to-m) antara lain, bawang merah sebesar 0,11 persen, tomat sebesar 0,07 persen, daging ayam ras sebesar 0,04 persen, cumi-cumi sebesar 0,02 persen dan ikan nila sebesar 0,02 persen

Sementara itu, tingkat inflasi secara tahunan (y-on-y) pada bulan Oktober 2024 tercatat sebesar 1,94 persen.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil tertinggi dalam pembentukan inflasi (y-on-y) Oktober 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 3,03 persen dan andil sebesar 0,99 persen. (*)

Editor Sigit Pamungkas