Berdikari.co, Bandar Lampung - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)
Provinsi Lampung mengungkap sebanyak 14.850 guru di Provinsi Lampung belum
tersertifikasi untuk jenjang SMA, SMK dan SLB.
Sekretaris Disdikbud Provinsi Lampung, Laila Soraya mengatakan, saat ini
jumlah guru di Provinsi Lampung jenjang SMA, SMK dan SLB sebanyak 24.407 orang
terdiri dari 12.940 guru tidak tetap dan 11.467 guru tetap.
“Guru yang sudah tersertifikasi untuk jenjang SMA, SMK dan SLB jumlahnya
sebanyak 9.557 orang. Sehingga guru yang belum tersertifikasi jumlahnya
mencapai 14.850 orang,” kata Laila, pada Minggu (1/12/2024).
Ia menjelaskan, untuk guru sudah tersertifikasi terdiri dari 6.968 PNS dan
PPPK. Kemudian guru non PNS sebanyak 2.589 orang," ujarnya.
Laila mengatakan, salah satu kendala masih banyak guru belum tersertifikasi
adalah banyak guru tidak aktif membuka aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB).
"Aplikasi ini sudah disiapkan oleh pemerintah pusat untuk seluruh guru
di Indonesia, jadi seluruh informasinya langsung ke akun masing-masing. Kalau
guru tidak aktif membuka SIMPKB jadi mereka tidak tahu kalau ada
panggilan," paparnya.
Ia menerangkan, syarat yang harus dipenuhi agar guru mendapatkan
sertifikasi yakni harus memiliki sertifikat pendidikan, memiliki Nomor Register
Guru (NRG) dan mengajar cukup 24 jam.
"Kita harapkan guru rutin memantau SIMPKB, karena semua panggilan
lewat situ. Kalau lewat maka akan tertunda dan biasanya di blacklist 1 sampai 2
tahun," ujarnya.
Terkait kenaikan gaji bagi guru yang sudah tersertifikasi, ia mengaku
sampai saat ini belum tersosialisasikan hingga tingkat daerah.
"Kenaikan gaji ini belum tersosialisasi hingga ke daerah, jadi masih
pada tingkat pusat. Termasuk dengan Kemendikbudristek yang terpecah menjadi
tiga kementerian," jelasnya.
Sementara itu, Disdikbud Kota Bandar Lampung mencatat sebanyak 7.672 guru
belum tersertifikasi, dan 3.379 guru sudah tersertifikasi yang dipastikan akan
menerima kenaikan gaji mulai Januari 2025.
Kepala Disdikbud Bandar Lampung, Eka Afriana, menyampaikan rasa syukur atas
perhatian pemerintah pusat terhadap kesejahteraan guru.
“Kenaikan gaji ini adalah kabar baik bagi dunia pendidikan. Kami berterima
kasih kepada pemerintah pusat atas upaya meningkatkan kesejahteraan guru
bersertifikasi baik ASN maupun Non-ASN,” kata Eka, pada Jumat
(29/11/2024).
Eka mengatakan, kenaikan gaji ini akan berlaku mulai pada Januari 2025.
Guru ASN tersertifikasi akan menerima tambahan kesejahteraan sebesar satu kali
gaji pokok, sedangkan guru non ASN tersertifikasi akan menerima tunjangan
profesi sebesar Rp2 juta per bulan.
Eka menerangkan, jumlah guru tersertifikasi berdasarkan data per Oktober
2024 di Bandar Lampung yakni guru TK/PAUD ada 16 ASN dan 500 non ASN, guru SD
ada 1.175 ASN dan 368 non ASN serta guru SMP ada 1.003 ASN dan 317 non
ASN
“Total guru tersertifikasi di Bandar Lampung saat ini 3.379 orang. Dan ada
7.672 guru belum tersertifikasi. Rinciannya TK/PAUD ada 9 guru ASN dan 2.419
non ASN, SD ada 2.258 guru ASN dan 1.268 non ASN serta SMP ada 1.013 guru ASN
dan 705 non ASN,” jelasnya.
Eka berharap pemerintah pusat memberikan perhatian lebih terhadap guru yang
belum bersertifikasi. “Kami berharap pemerintah mempermudah akses seleksi
sertifikasi, sehingga guru yang belum bersertifikasi juga dapat menikmati
tunjangan dan kenaikan gaji seperti rekan-rekan mereka,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi menaikan gaji guru baik
berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non ASN yang akan diterapkan pada
tahun 2025 mendatang.
Guru ASN akan mendapatkan tambahan kesejahteraan sebesar 1x gaji pokok.
Sedangkan guru non ASN atau honorer mendapatkan peningkatan tunjangan profesi
menjadi Rp2 juta per bulan.
Tunjangan untuk guru honorer ditujukan bagi mereka yang sudah lulus sertifikasi. Tunjangan tersebut diberikan di luar gaji pokok mereka yang didapatkan dari sekolah. (*)