Berdikari.co, Lampung Selatan - Ratusan hektare lahan sawah di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan terancam puso gegara terendam luapan air akibat jebolnya tanggul Way Katibung.
Camat Candipuro, Nur Ahmad Sholatan mengatakan, jika hari ini kembali turun hujan, maka ratusan hektare areal persawahan bakal terancam gagal panen.
"Kalau memang malam ini ada hujan di hulu, ada kemungkinan bisa terjadi puso karena terendam beberapa hari. Tapi kalau hari ini mungkin aman tidak ada hujan di hulu, saya yakin ketinggian air surut," ujar Camat Candipuro, saat dikonfirmasi, Minggu (19/1/2025).
Sholatan menjelaskan, air yang merendam ratusan hektare sawah tersebut berasal dari hulu atau tanggul Way Katibung, mulai dari Sidomulyo, Talang Baru, dan Campang Tiga.
"Untuk areal sawah yang terendam ada di Desa Banyumas, Beringin Kencana, Way Gelam, Bumi Jaya, dan Sinar Pasemah," timpalnya, seperti dikutip dari kupastuntas.co.
Ketinggian air yang merendam lahan persawahan, diperkirakan sekitar 30-40 centimeter. Bahkan, ada yang terendam sampai sebadan orang dewasa meski rata-rata hanya selutut.
Hingga siang hari ini, sementara sejumlah 81 jiwa warga Desa Sinar Pasemah masih mengungsi dirumah keluarga masing-masing yang letaknya relatif lebih aman.
"Ketinggian air sudah mulai surut. Insyaallah kalau memang tidak ada hujan di hulu, kemungkinan besar hari ini warga sudah bisa bersih-bersih rumah bahkan sudah bisa ditempati lagi," jelas Sholatan.
Dirinya memastikan, hanya 1 desa yakni Sinar Pasemah dengan sejumlah 18 kepala keluarga atau 81 jiwa yang diungsikan. Sementara, desa lain di Kecamatan Candipuro tidak ada yang mengungsi.
"Jadi langkah-langkah terhadap korban terdampak, kita ungsikan sementara di rumah keluarga terdekat yang lebih nyaman," ungkapnya.
Pihak kecamatan juga sedang melakukan inventarisasi tanggul-tanggul yang jebol. Harapan masyarakat terhadap masalah ini, bisa dilakukan sodetan-sodetan tanggul.
"Contoh, tanggul yang bisa mengalirkan air ke daerah yang lebih rendah," harap Sholatan.
Sementara Kapolsek Candipuro AKP Farid Riyanto menegaskan, kepolisian bersama TNI, Sat Pol PP, pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan Banser, langsung melakukan patroli bersama untuk pengamanan rumah warga yang ditinggal mengungsi.
"Sementara ini, situasi aman terkendali," kata Kapolsek.
Farid menambahkan, kondisi debit air yang menggenangi rumah warga Desa Sinar Pasemah sejak Sabtu kemarin, berangsur surut.
"Terakhir jam 10.00 WIB tadi, petugas melakukan patroli bersama," tutupnya. (*)