Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 31 Januari 2025

Tantangan Besar Pemprov Lampung, Tingkatkan Pendapatan Daerah, Tekan Kebocoran Anggaran

Oleh ADMIN

Berita
Manager Advokasi dan Kajian Mitra Bentala, Mashabi. Foto: Ist

Berdikari.co, Bandar Lampung - Mitra Bentala menilai, kinerja Pj Gubernur Lampung, Samsudin, selama menjabat belum maksimal, terutama dalam menangani berbagai permasalahan yang dihadapi Pemprov Lampung. 

Manager Advokasi dan Kajian Mitra Bentala, Mashabi, mengatakan kerusakan lingkungan, polemik harga singkong, defisit anggaran daerah dan meningkatnya tunggakan pajak kendaraan bermotor menjadi tantangan besar bagi Pemprov Lampung.

“Diperlukan langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menekan kebocoran anggaran,” kata Mashabi, Kamis (30/1/2025).

Selain itu, lanjut Mashabi, petani singkong dan nelayan tradisional menghadapi permasalahan harga komoditas yang tidak stabil.

"Harga singkong yang rendah membuat para petani kesulitan mendapatkan keuntungan yang layak. Begitu pula dengan nelayan di Pantai Timur Lampung yang mengalami kesulitan akibat rendahnya harga ikan laut," ungkapnya.

Mashabi mengungkapkan, konflik antara nelayan tradisional dengan nelayan yang menggunakan alat tangkap merusak lingkungan seperti trawl, pengeboman ikan, serta praktik pengkaplingan laut, masih terus terjadi.

"Hal ini tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga mengancam mata pencaharian nelayan kecil," tegasnya.

Mashabi juga menyoroti masih rendahnya kesejahteraan para guru honorer di Provinsi Lampung.

"Hingga kini banyak guru honorer di Lampung yang mengeluhkan rendahnya upah serta ketidakjelasan status kepegawaian mereka. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan solusi konkret agar kesejahteraan para guru ini meningkat," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, sampah yang tidak terkelola dengan baik menjadi masalah lingkungan serius di Lampung. Hingga saat ini, belum ada kebijakan yang efektif untuk mengatasi persoalan ini secara menyeluruh. 

"Dalam beberapa waktu terakhir, hampir semua kabupaten dan kota di Provinsi Lampung mengalami banjir. Hal ini menunjukkan bahwa sistem drainase dan tata kelola lingkungan masih perlu diperbaiki agar kejadian serupa tidak terus berulang," paparnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas