Berdikari.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) menetapkan
status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari kedepan. Hal tersebut
berdasarkan Keputusan Gubernur Lampung Nomor: G/ 160/VI.08/HK/2025 bertanggal
24 Februari 2025.
Dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa berdasarkan hasil laporan pusat
pengendalian operasi penanggulangan bencana BPBD Lampung tanggal 22 Februari
2025 menyimpulkan bahwa telah terjadi bencana banjir di Kabupaten Pesawaran,
Pringsewu, Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung.
Kejadian bencana banjir ini diikuti dengan longsor yang mengakibatkan
jatuhnya dua korban meninggal dunia dan satu orang meninggal dunia karena
hanyut.
Lalu, tidak tersedianya sumber daya manusia dan peralatan kabupaten/kota
untuk melakukan penanganan darurat bencana banjir, maka diperlukan upaya yang
menyeluruh dalam mengantisipasi darurat bencana banjir.
Masa berlaku status tanggap darurat bencana banjir di Provinsi Lampung ini
dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana di lapangan.
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela mengatakan, pemerintah daerah terus
melakukan upaya dalam menangani banjir baik jangka pendek maupun panjang.
"Penanganan banjir untuk jangka pendek dan jangka panjang. Untuk
jangka pendek kita akan melakukan normalisasi sungai dan membuat sumur
resapan," kata Jihan, Senin (24/2/2025).
Jihan mengatakan, Kementerian Sosial telah memberikan bantuan buffer stok
dengan nominal mencapai Rp2 miliar.
"Alhamdulillah hari ini kita dapat perhatian dari pemerintah pusat
melalui Kementerian Sosial yang memberikan bantuan buffer stok nilainya Rp2
miliar dan bantuan dari kementerian lain terus bergulir," kata dia.
Hingga kini daerah yang juga telah menetapkan status tanggap darurat adalah
Pemkot Bandar Lampung berdasarkan Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor:
351/IV.06/HK/2025 tanggal 19 Februari 2025.
Lalu, Pemkab Pesawaran berdasarkan Keputusan Bupati Pesawaran Nomor:
167//1.02/HK/2025 tanggal 23 Februari 2025.
Sementara itu, Kementerian Sosial dan Pemprov Lampung akan memberikan santunan
untuk ahli waris korban meninggal dunia akibat bencana banjir yang terjadi di Bandar Lampung, pada Jumat
(21/2/2025) lalu.
Tercatat bencana banjir tersebut merenggut tiga korban jiwa. Dimana satu
orang meninggal akibat terbawa arus air ketika mengendarai mobil atas nama
Sutiyem (33) warga Kecamatan Sukabumi.
Kemudian dua orang meninggal dunia atas nama Haryadi Prabowo (38) dan
Rusmiati (36) warga Jalan Sisingamangaraja Gang Kelinci RT 06 Lek II Kelurahan
Gedong Air, Kecamatan Tanjungkarang Barat.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi mengatakan, santunan akan
diberikan oleh Kemensos sebesar Rp15 juta dan dari Pemprov Lampung sebesar Rp10
juta untuk masing-masing ahli waris.
"Santunan untuk tiga korban meninggal dunia dari Kemensos masing-masing
Rp15 juta, sehingga total untuk 3 orang Rp45 juta. InsyaAllah besok atau lusa
akan disalurkannya," kata Aswarodi, Senin (24/2/2025).
Ia mengungkapkan, untuk bantuan yang bersumber dari APBD Pemprov Lampung
saat ini sedang berproses. Pemprov Lampung akan memberikan santunan kepada lima
ahli waris.
"Untuk Pemprov Lampung Pak Gubernur memberikan santunan untuk 3 korban
meninggal yang kemarin dan 2 korban yang meninggal pada Januari. Jadi ada lima
orang masing-masing Rp10 juta dan sedang berproses," kata dia.
Aswarodi menjelaskan, berdasarkan laporan dampak dari banjir yang begitu
meluas, dan pihaknya telah mengajukan ke Kementerian Sosial untuk menyalurkan
bantuan buffer stock.
"Ini sudah direspon cepat oleh Kementerian Sosial dan hari ini telah
disalurkan. Ada dua jenis bantuan. Pertama bantuan untuk Provinsi Lampung
senilai Rp1,49 miliar dan ke Pemkot Bandar Lampung Rp613 juta," katanya.
Bantuan buffer stok yang diberikan untuk Pemprov Lampung terdiri dari
makanan siap saji 5.000 paket, lauk pauk siap saji 1.000 paket, tenda serbaguna
3 unit, tenda keluarga 25 unit, dan tenda gulung 400 lembar.
"Kemudian kids wear 500 paket, family kit 500 paket, selimut 500
peket, kasur 500 lembar. Dan bantuan ini untuk membackup 14 daerah diluar Kota
Bandar Lampung," jelasnya.
Sementara bantuan untuk Bandar Lampung terdiri dari 2.000 paket makanan
siap saji, lauk pauk siap saji 1.000 paket, tenda serbaguna 1 unit, tenda
keluarga 5 unit, tenda gulung 100 lembar, kids wear 200 paket, family kids 200
paket, selimut 200 paket dan kasur 200 lembar.
"Bantuan untuk korban banjir ini sesuai arahan Pak Gubernur, kami
diminta untuk berkolaborasi dengan stakeholder lain hingga komunitas dan
organisasi. Kami juga koordinasi dengan Pemkot Bandar Lampung," katanya.
Seperti diketahui, sebanyak 14 dari 20 kecamatan di Kota Bandar Lampung
terdampak bencana banjir akibat hujan deras yang mengguyur sebagian besar
wilayah Bandar Lampung pada Jumat (21/2/2025).
Analisis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, menyebut sebanyak 9.022 rumah, 30.850 jiwa dan 9.588 kepala keluarga (KK) di Bandar Lampung terdampak banjir. (*)