Berdikari.co, Bandar Lampung - Anggota Komisi III DPRD Provinsi Lampung
Munir Abdul Harris, menyarankan ada sejumlah inovasi dan langkah strategis
untuk memperkuat iklim investasi ke depan.
"Saya mengapresiasi langkah Dinas Penanaman Modal dan PTSP yang telah
bekerja keras menarik investor asing ke Lampung. Ini bukti bahwa potensi kita
memang besar. Tapi tentu tantangannya adalah bagaimana kita bisa menjaga tren
positif ini secara berkelanjutan atau lebih tinggi lagi," ujar Munir, Kamis
(17/7/2025).
Menurut Anggota Fraksi PKB ini, investasi asing tidak hanya soal jumlah
nominal, tetapi juga bagaimana dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja
lokal, pemerataan ekonomi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Investasi ini tentu harusnya baik dalam peranan pertumbuhan ekonomi
masyarakat Lampung," jelasnya.
Munir menyarankan agar pemerintah daerah lebih aktif melakukan promosi
investasi yang terarah, termasuk menjalin kerja sama dengan negara-negara mitra
yang selama ini sudah menanamkan modal seperti Singapura, Malaysia, Jepang, dan
Australia.
Ia menyebut, pola pendekatan yang komunikatif dan profesional akan
meningkatkan kepercayaan investor.
"Perlu ada tim kecil lintas sektor yang siap turun ke lapangan,
menjembatani investor dan pelaku usaha lokal. Kita jangan hanya menunggu, tapi
harus menjemput bola. Apalagi tiap kabupaten/kota sudah punya target
masing-masing, tinggal dimaksimalkan," imbuhnya.
Munir berharap investasi asing tidak hanya terpusat di wilayah perkotaan
seperti Bandar Lampung, tetapi juga menyentuh kabupaten lain seperti Mesuji,
Way Kanan, Pesisir Barat, atau Tulang Bawang.
Ia menyarankan agar diberikan insentif atau skema khusus untuk mendorong
investor agar mau masuk ke wilayah potensial yang belum tergarap.
"Bisa berupa keringanan pajak daerah, kemudahan lahan industri, atau
penguatan infrastruktur dasar. Kalau daerah-daerah itu dilibatkan, maka
pertumbuhan ekonomi kita akan jauh lebih inklusif," tuturnya.
Selain itu, Munir menekankan pentingnya menjaga kepastian hukum, perizinan
yang cepat, dan stabilitas keamanan agar para investor merasa nyaman menanamkan
modalnya di Lampung.
Ia menilai bahwa pelayanan yang transparan dan profesional akan menjadi
magnet tersendiri bagi calon investor.
"Sekarang ini semua butuh kepastian. Kalau proses perizinan sudah
berbasis OSS, ya harus benar-benar terintegrasi. Jangan sampai ada tarik
menarik regulasi antar instansi. Pemerintah daerah harus satu suara dalam
mendukung iklim investasi," katanya.
Munir menegaskan, DPRD khususnya Komisi III, akan terus mendukung kebijakan
pemerintah provinsi yang bertujuan mendorong investasi, membuka lapangan kerja,
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita siap bersinergi, karena investasi yang sehat akan memberi manfaat besar bagi Lampung," imbuhnya. (*)