Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Sabtu, 06 September 2025

Longsor Sebabkan Jalur Kotaagung–Limau Tanggamus Terputus

Oleh Sayuti

Berita
Longsor Sebabkan Jalur Kotaagung–Limau Tanggamus Terputus. Foto: Ist.

Berdikari.co, Tanggamus - Jalur vital penghubung Kotaagung Timur–Limau di Kabupaten Tanggamus lumpuh total setelah tanah longsor menerjang Jalan Lintas Timur Pantai, tepatnya di Pedukuhan Karang Brak, Pekon Tegineneng, Kecamatan Limau, Sabtu (6/9/2025).

Peristiwa yang dipicu hujan deras sejak siang hari itu menyebabkan material tanah, batu, serta pepohonan menutup badan jalan sepanjang kurang lebih 10 meter, dengan ketinggian mencapai sekitar satu meter.

Longsoran juga mengenai tiang listrik di sekitar lokasi, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya gangguan pasokan listrik ke rumah-rumah warga.

Akibat kejadian ini, ratusan kendaraan dari kedua arah terjebak. Tidak ada satu pun kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang dapat melintas.

Sejumlah pengendara akhirnya memilih putar balik, meskipun harus menempuh perjalanan lebih jauh melalui jalur alternatif Simpang Kuripan–Sukamara.

Ketua Paku Banten Kabupaten Tanggamus, Mas Anom, yang kebetulan melintas saat kejadian, turut merasakan langsung dampaknya.

"Saya hendak pulang dari Kecamatan Limau ke Kotaagung, tapi jalan tertutup total. Terpaksa mobil saya putar arah dan menempuh jalur alternatif lewat Simpang Kuripan–Sukamara. Jaraknya lumayan jauh dan tentu sangat menyulitkan bagi warga maupun pengendara lainnya,” ungkapnya, seperti dikutip dari kupastuntas.co.

Longsor di jalur Limau–Kotaagung bukan yang pertama kali terjadi. Pada akhir Agustus 2025 lalu, hujan deras juga memicu longsor di Pekon Tegineneng dengan kondisi serupa, material tanah setinggi satu meter menutup jalan sepanjang 10 meter dan membuat arus kendaraan lumpuh. Aparat bersama warga saat itu membutuhkan waktu berjam-jam untuk membuka akses.

Catatan BPBD Tanggamus juga menyebutkan bahwa longsor kerap berulang di ruas ini hampir setiap musim penghujan. Pada awal 2024, longsor juga terjadi di titik berbeda di Kecamatan Limau, sehingga arus lalu lintas sempat dialihkan.

Bahkan, pada 2022, jalur yang sama juga pernah tertutup material longsor dengan kondisi cukup parah hingga menyebabkan antrean kendaraan mengular panjang.

Kondisi topografi perbukitan dengan tebing curam di sisi jalan membuat jalur pesisir Limau–Kotaagung masuk dalam zona merah rawan longsor.

Tanah yang labil, ditambah minimnya sistem drainase di beberapa titik, menyebabkan kawasan ini mudah longsor saat diguyur hujan lebat. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya