Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 18 September 2025

MBG di SD Baitul Muslim Lampung Timur Disetop

Oleh Agus Susanto

Berita
Ketika siswa SD Baitul Muslim mendapat makan gratis beberapa hari lalu. Foto: Istimewa

Berdikari.co, Lampung Timur - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa di SD Baitul Muslim, Desa Labuhanratu Satu, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, resmi terhenti mulai Rabu (17/9/2025). Kebijakan ini membuat para siswa kini harus kembali membawa bekal dari rumah masing-masing.

Kepala Sekolah SD Baitul Muslim, Sri Sugiarti, menjelaskan bahwa pemberhentian ini bukan hanya berdampak pada sekolahnya, melainkan juga seluruh sekolah yang sebelumnya menerima pasokan makanan dari dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Labuhanratu Satu.

"Sejak tanggal 17 September, siswa kami tidak lagi mendapat jatah makan bergizi gratis. Awalnya program ini berjalan sejak 17 Agustus lalu, namun sekarang harus berhenti sementara karena kendala anggaran,” kata Sri Sugiarti, Rabu (17/9/2025).

Menurutnya, pihak sekolah sudah menerima surat pemberitahuan resmi dari Yayasan Surya Sejahtera Bersama yang mengelola dapur makan gizi gratis.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa distribusi makanan dihentikan karena anggaran dari pemerintah belum terdistribusi ke pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Labuhanratu Satu.

"Isi suratnya jelas, pihak yayasan menyampaikan permohonan maaf dan meminta pengertian. Mereka tidak bisa melanjutkan distribusi makan bergizi gratis sampai waktu yang belum ditentukan,” ujarnya.

Sri Sugiarti menambahkan, pihak sekolah segera menyampaikan informasi ini kepada wali murid agar menyiapkan bekal makanan sendiri untuk anak-anak selama program dihentikan.

Hal ini dilakukan agar kebutuhan gizi siswa tetap terjaga, meski tidak lagi mendapat makanan dari dapur MBG.

"Sebagai pihak sekolah, kami tentu berharap program ini bisa berjalan kembali secepatnya. Karena selama satu bulan berjalan, manfaatnya sangat besar bagi siswa kami,” jelasnya.

Untuk diketahui, program makan gizi gratis tersebut baru berjalan selama satu bulan. Setiap hari, siswa mendapatkan menu nasi, lauk, serta buah yang disiapkan langsung dari dapur MBG. Kehadiran program ini sempat disambut baik karena membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.

Namun dengan adanya penghentian sementara, sejumlah wali murid mengaku kecewa. Mereka berharap pemerintah segera menyalurkan anggaran agar dapur MBG bisa kembali beroperasi.

"Anak-anak sangat senang waktu masih ada makan gizi gratis. Kami harap tidak berhenti lama, karena ini membantu kami sebagai orang tua,” ungkap salah satu wali murid. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya