Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 17 Oktober 2025

Dorong Inovasi Mahasiswa, Sudin Tekankan Ketahanan Pangan Sebagai Fondasi Indonesia Emas 2045

Oleh Ryanna Nathania Simbolon

Berita
Anggota Komisi III DPR RI, Sudin, foto bersama mahasiswa usai menjadi narasumber di Polinela. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung Anggota Komisi III DPR RI, Sudin, S.E., mendorong mahasiswa untuk menjadi pionir dalam menciptakan inovasi di bidang ketahanan pangan nasional. Pesan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional bertema “Peran Mahasiswa dalam Inovasi Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas 2045” yang digelar di Gedung Serba Guna Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Jumat (17/10/2025).

Acara ini dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Lampung, serta menghadirkan Direktur Polinela, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., sebagai narasumber pendamping. Seminar berlangsung interaktif dan menjadi wadah dialog terbuka bagi generasi muda untuk membahas peran strategis mereka dalam menciptakan masa depan pangan berbasis riset, teknologi, dan kolaborasi.

Dalam pemaparannya, Sudin menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan fondasi utama menuju keberhasilan Indonesia Emas 2045. Menurutnya, kekayaan sumber daya alam Indonesia harus dikelola dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif, terutama oleh generasi muda.

“Indonesia memiliki potensi besar, tapi tantangan global memaksa kita untuk lebih kreatif. Mahasiswa harus berani tampil sebagai pelopor inovasi dan agen perubahan di sektor pangan,” tegas politisi PDI Perjuangan asal Lampung tersebut.

Sudin juga menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha agar inovasi yang lahir dari kampus tidak berhenti di meja penelitian, melainkan dapat diterapkan langsung untuk membantu petani dan masyarakat.

“Kemandirian pangan tidak bisa dicapai sendirian. Harus ada kerja sama lintas sektor agar inovasi yang dihasilkan benar-benar bermanfaat secara nyata,” tambahnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., menyoroti pentingnya transformasi digital dalam pembangunan sistem pangan masa depan. Ia menyampaikan bahwa penerapan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan sistem informasi pertanian dapat mendorong efisiensi dan produktivitas sektor pertanian.

“Mahasiswa harus mulai memikirkan bagaimana teknologi bisa mendampingi petani dari hulu ke hilir—mulai dari budidaya, pascapanen, hingga distribusi. Itulah arah masa depan pertanian Indonesia,” ungkapnya.

Prof. Sarono juga mengapresiasi semangat para peserta seminar dan berharap kegiatan ini menjadi titik awal lahirnya inovator muda dari kampus-kampus di Lampung.

“Polinela ingin menjadi rumah bagi inovator muda di bidang pertanian. Dengan semangat kolaboratif, kita bisa menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi juga berdaulat secara pangan,” pungkasnya.

Seminar ditutup dengan sesi diskusi yang berlangsung dinamis. Para mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan seputar strategi pembangunan ketahanan pangan, pemanfaatan teknologi pertanian modern, serta peluang inovasi berkelanjutan di sektor agrikultur.

Kegiatan ini juga menghasilkan seruan bersama untuk menjadikan kampus sebagai pusat inovasi pangan nasional, serta memperkuat komitmen generasi muda dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. (*)

Editor Sigit Pamungkas