Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 24 Oktober 2025

Siswi SMPN 13 Bandar Lampung Korban Bully Pilih Lanjutkan Pendidikan Paket B

Oleh ADMIN

Berita
Kediaman Gina di Jalan Marga, Gang Famili, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung. Foto: Ist

Berdikari.co, Bandar Lampung - Gina Dwi Sartika (15), siswi SMPN 13 Bandar Lampung yang sempat menjadi korban bullying, kini memilih melanjutkan pendidikan melalui program Paket B. Setelah lulus SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung akan membantu Gina agar bisa melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat.

Kasus perundungan yang dialami Gina tak hanya menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, tetapi juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Disdikbud.

Wakil Kepala SMPN 13 Bandar Lampung, Abdul Rohman, membantah kabar yang menyebut pihak sekolah mengeluarkan Gina dari sekolah. Ia menegaskan bahwa Gina mengundurkan diri pada tahun 2023 karena ingin melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.

“Gina tidak dikeluarkan. Ia mengundurkan diri sendiri dengan alasan ingin mondok,” ujar Abdul Rohman, Rabu (22/10/2025).

Sementara itu, Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bersama Camat Kemiling, Andi Syaputra Kesuma, mendatangi rumah Gina di Jalan Marga, Gang Famili, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.

Kepala Dinas PPPA Bandar Lampung, Maryamah, mengatakan pihaknya telah lama memberikan pendampingan kepada Gina dan memastikan bahwa dugaan perundungan yang terjadi dua tahun lalu sudah diselesaikan.

“Gina selama ini memang mendapat pendampingan dari kami. Dia anak yang sering bermain ke pusat perbelanjaan. Dulu sempat ada masalah lain, tapi sudah kami selesaikan,” kata Maryamah.

Ia menambahkan, dua tahun lalu pihaknya sempat menawarkan bantuan agar Gina dapat melanjutkan pendidikan, namun tawaran tersebut ditolak.

“Waktu itu sudah kami tawarkan agar Gina melanjutkan sekolah, tapi ia menolak dengan alasan ingin mondok,” lanjutnya.

Camat Kemiling, Andi Syaputra Kesuma, mengatakan hasil pengecekan di lapangan menunjukkan bahwa informasi yang beredar di media sosial tidak sepenuhnya benar.

“Setelah kami cek, ternyata Gina bukan dikeluarkan, tetapi mengundurkan diri sejak tahun 2023 karena ingin ikut adiknya mondok,” jelas Andi.

Ia berharap Gina dapat melanjutkan pendidikannya melalui program kejar Paket B.

“Kami mendorong agar Gina tetap melanjutkan sekolah. Pemerintah akan membantu proses administrasinya,” ujar Andi.

Selain itu, Disdikbud dan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung juga mengunjungi rumah orang tua Gina Dwi Sartika.

Kepala Disdikbud Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengatakan pihaknya telah menemui keluarga Gina.

“Tadi kami sudah ke sana bersama Dinsos. Pak Gubernur juga memberikan tali asih dan bantuan sembako untuk keluarganya,” kata Thomas.

Thomas menambahkan, saat ini Gina sedang mengikuti pendidikan Paket B, dan tahun depan akan dimasukkan ke Sekolah Rakyat.

“Kita dukung pendidikannya. Untuk adiknya, Gibran Alfarizki, jenjang SD, dan Putri Agus Tina jenjang SMP. Jadi di rumah itu ada tiga anak, dan semuanya akan kita masukkan ke Sekolah Rakyat,” jelas Thomas.

Sekadar diketahui, kasus ini mencuat setelah kisah Gina dan ibunya, Misna Megawati (42), viral di media sosial. Dalam kesaksiannya, Gina mengaku sering diejek dan direndahkan sejak duduk di kelas VIII SMPN 13 Bandar Lampung karena latar belakang ekonomi keluarganya.

Akibat tekanan tersebut, Gina akhirnya memilih berhenti sekolah. Ia juga mengaku sempat dipulangkan oleh pihak sekolah dengan alasan agar tidak menimbulkan kegaduhan di kelas.

Sejak saat itu, Gina membantu ibunya mengumpulkan barang bekas untuk menambah penghasilan keluarga. (*)

Editor Sigit Pamungkas