Berdikari.co, Bandar Lampung - Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat, ekonomi Lampung pada triwulan III
Tahun 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 5,04 persen.
Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution,
menjelaskan bahwa berdasarkan wilayah regional Sumatera, seluruh provinsi
mencatat pertumbuhan ekonomi positif.
“Provinsi Kepulauan Riau mencatatkan pertumbuhan
tertinggi sebesar 7,48 persen, diikuti Provinsi Sumatera Selatan sebesar 5,20
persen, dan Provinsi Lampung menempati posisi ketiga dengan pertumbuhan sebesar
5,04 persen,” kata Ahmadriswan saat konferensi pers, Rabu (5/11/2025).
Dari sisi produksi, Ahmadriswan menyebut lapangan
usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor pertanian, kehutanan,
dan perikanan sebesar 7,74 persen. Sektor berikutnya adalah penyediaan
akomodasi dan makan minum yang tumbuh 7,35 persen. Kemudian, lapangan usaha
konstruksi tumbuh 6,96 persen, dan administrasi pemerintahan, pertahanan, serta
jaminan sosial wajib tumbuh sebesar 5,36 persen.
“Sementara itu, terdapat lapangan usaha yang mengalami
kontraksi pertumbuhan, yaitu pada lapangan usaha pengadaan listrik dan gas,
pertambangan dan penggalian, serta pengadaan air. Masing-masing terkontraksi
sebesar 6,85 persen, 1,71 persen, dan 0,13 persen,” bebernya.
Dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,05 persen.
Lebih lanjut, Ahmadriswan mengatakan ekonomi Provinsi
Lampung triwulan III-2025 terhadap triwulan II-2025 (quarter to quarter)
mengalami pertumbuhan sebesar 0,69 persen.
“Dari sisi produksi, lapangan usaha yang mengalami
pertumbuhan tertinggi adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 6,15 persen.
Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan
tertinggi sebesar 6,04 persen,” ujarnya.
Sementara itu, ekonomi Provinsi Lampung triwulan I
hingga III-2025 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya (cumulative to
cumulative) tumbuh sebesar 5,19 persen.
“Dari sisi produksi, lapangan usaha yang mengalami
pertumbuhan tertinggi adalah industri pengolahan sebesar 7,71 persen. Dari sisi
pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa
sebesar 8,33 persen,” jelasnya.
Ia menambahkan, secara spasial struktur perekonomian
Pulau Sumatera pada triwulan III-2025 masih didominasi oleh Provinsi Sumatera
Utara dan Provinsi Riau, yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 23,58
persen dan 22,95 persen.
“Adapun kontribusi terkecil berasal dari Provinsi Bengkulu, yaitu sebesar 2,07 persen. Sementara Provinsi Lampung memberikan kontribusi sebesar 10,13 persen,” pungkasnya. (*)

berdikari









