Berdikari.co, Bandar Lampung – Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung kembali menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Lampung tahun 2025 mencapai 73,98 atau naik 0,85 poin dibanding tahun 2024 yang tercatat 73,13. Kenaikan ini menandakan peningkatan kualitas hidup masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengatakan bahwa peningkatan IPM menjadi kabar baik sekaligus tantangan untuk terus memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kualitas layanan belajar di seluruh daerah. “Kenaikan IPM ini menggembirakan, tapi juga menjadi tanggung jawab bagi kami untuk memastikan semua anak di Lampung bisa bersekolah dan memperoleh pendidikan yang layak,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Menurut Thomas, Pemprov Lampung terus memperkuat kebijakan pemerataan pendidikan dengan menyiapkan berbagai program afirmatif, seperti pembebasan biaya sekolah bagi keluarga kurang mampu dan pengembangan jalur pendidikan alternatif. “Kami memastikan anak-anak yang ingin sekolah tetapi terkendala biaya akan difasilitasi. Targetnya, seluruh anak Lampung bisa menempuh pendidikan minimal sampai jenjang SMA atau SMK,” lanjutnya.
Untuk mendorong peningkatan IPM ke level lebih tinggi, Thomas menyebut Pemprov menyiapkan sejumlah langkah strategis, salah satunya dengan memperluas jaringan SMA Terbuka serta membangun sekolah baru di beberapa kabupaten. “Program SMA Terbuka akan jadi solusi bagi daerah yang jauh dari akses sekolah. Tahun depan kami mulai pembangunan di sejumlah wilayah untuk memperkuat pemerataan pendidikan,” katanya.
Ia menyoroti masih rendahnya angka partisipasi sekolah di Kabupaten Mesuji yang menjadi perhatian khusus pemerintah. Menurutnya, selain kendala ekonomi, faktor budaya juga berpengaruh terhadap minat melanjutkan sekolah. “Di Mesuji, sebagian masyarakat memilih tidak sekolah karena merasa cukup dengan pekerjaan yang ada. Padahal pendidikan sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup,” ungkapnya.
Sebagai langkah konkret, Disdikbud akan mengembangkan sekolah dengan sistem yang lebih adaptif terhadap kondisi sosial masyarakat. Konsep SMA Terbuka dinilai bisa menjangkau anak-anak yang bekerja atau tinggal jauh dari pusat kota tanpa mengorbankan akses belajar. “Kami ingin menghadirkan model pendidikan yang fleksibel, sesuai karakter masyarakat setempat, agar partisipasi sekolah bisa terus meningkat,” ujar Thomas.
Dengan capaian IPM 73,98, Provinsi Lampung kembali mempertahankan status sebagai daerah dengan kategori pembangunan manusia tinggi sejak tahun 2020. Pemerintah optimistis, percepatan peningkatan akses pendidikan akan menjadi pendorong utama dalam memperkuat daya saing sumber daya manusia di masa mendatang. (*)

berdikari









