Berdikari.co, Lampung Timur – Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Lupi di Desa Jepara, Kecamatan Way Jepara, Rabu (3/12/2025) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Tangis keluarga pecah saat peti jenazah Slamet, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal di Brunei Darussalam, tiba di rumah duka setelah perjalanan panjang dari luar negeri.
Lupi, istri almarhum, tidak mampu menahan kesedihan saat menyambut kehadiran peti kayu yang membawa sang suami untuk terakhir kalinya. Dengan tubuh bergetar, ia terus memandangi peti tersebut seakan berharap musibah itu tidak benar terjadi. “Kami cuma ingin hidup tenang bersama setelah dia pulang,” ucapnya lirih.
Slamet, pria kelahiran 1975, bekerja sebagai driver pribadi di Brunei Darussalam sejak 2016. Ia meninggal dunia pada 30 November 2025 akibat stroke ringan yang dialaminya saat bekerja. Kepulangannya dalam kondisi tidak bernyawa mematahkan harapan keluarga yang menantikannya kembali dalam keadaan sehat.
Serah terima jenazah dilakukan oleh BP3MI Lampung melalui Ahmad Robi selaku Kepala Tim Penempatan. Proses tersebut berlangsung haru dan disaksikan keluarga, perangkat desa, serta sejumlah pihak terkait yang memberikan dukungan moral.
Perwakilan Dinas Tenaga Kerja Lampung Timur, Tri Handoyo, turut hadir mewakili pemerintah daerah. “Atas nama pemerintah daerah, kami mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya almarhum Bapak Slamet. Semoga beliau husnul khatimah,” ujarnya. Ia juga menyampaikan salam dari Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur yang tidak dapat hadir secara langsung.
Dalam kesempatan itu, Ketua Garda BMI Lampung Timur, Muhamad Amir, menekankan pentingnya keberangkatan PMI melalui jalur resmi. “Kami mengingatkan agar semua calon pekerja migran mengikuti jalur resmi demi keselamatan. Saat ini masih ada empat jenazah PMI asal Lampung Timur yang dalam proses pemulangan,” katanya.
Empat PMI yang masih menunggu proses pemulangan yaitu Angga Rifai, Sugiono, dan Anita Sari yang bekerja di Taiwan, serta Rohania yang bekerja di Malaysia. Garda BMI berharap pemulangan dapat dipercepat agar keluarga tidak menunggu terlalu lama.
Kepala Desa Jepara, Hartini, yang ikut hadir dalam prosesi penyerahan jenazah, menyampaikan simpati kepada keluarga. Ia berharap keluarga diberikan ketabahan dalam menghadapi duka tersebut.
Jenazah Slamet rencananya dimakamkan di TPU desa setempat pada Kamis pagi setelah doa bersama keluarga dan warga. Sosok almarhum dikenal sebagai pekerja keras dan penyayang keluarga, sehingga kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi warga sekitar. (*)

berdikari









