Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 15 Desember 2025

Operasi SAR Berlanjut, BNPB Laporkan Korban Bencana Sumatera Tembus 1.016 Jiwa

Oleh Sigit Pamungkas

Berita
Warga terdampak banjir mengambil barang miliknya menggunakan perahu di Desa Kuala Cangkoy, Aceh Utara, Aceh, Senin (8/12/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Berdikari.co, Bandar Lampung - Operasi pencarian dan pertolongan korban bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara masih terus berlangsung. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia hingga Minggu (14/12/2025) telah mencapai 1.016 jiwa, sementara ratusan lainnya masih dalam pencarian.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa tim gabungan kembali menemukan 10 jasad korban pada hari ini. Penemuan tersebut menambah angka korban meninggal yang sebelumnya tercatat sebanyak 1.006 jiwa.

“Per hari ini hasil pencarian dan pertolongan bertambah 10 jasad yang ditemukan,” ujar Abdul Muhari dalam jumpa pers, Minggu (14/12/2025).

Ia menjelaskan, sembilan jasad ditemukan di wilayah Aceh dan satu jasad ditemukan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Dengan tambahan tersebut, total korban meninggal akibat rangkaian bencana di wilayah Sumatera kini mencapai 1.016 orang.

Abdul Muhari juga mengungkapkan bahwa banjir bandang dan longsor berdampak hingga ke area pemakaman. Akibatnya, sejumlah jenazah yang telah dimakamkan sebelum bencana terbawa ke permukaan dan ditemukan oleh tim SAR saat proses pencarian korban.

“Banjir dan longsor berdampak di area pemakaman. Beberapa korban yang sebelumnya sudah meninggal kemudian jasadnya ditemukan oleh tim gabungan pencarian karena lokasi pemakaman terdampak bencana,” jelas Abdul dalam jumpa pers virtual.

Untuk memastikan keakuratan data, pemerintah daerah terus melakukan proses verifikasi dan identifikasi korban secara by name by address hingga tingkat kecamatan. Langkah ini dilakukan untuk membedakan korban yang meninggal akibat bencana dengan warga yang telah meninggal sebelum kejadian.

“Pemerintah kabupaten sudah melakukan identifikasi by name by address. Karena itu, meskipun setiap hari ada penambahan temuan jenazah, hasil verifikasi di lapangan dapat memengaruhi data akhir jumlah korban meninggal,” tuturnya.

Sementara itu, BNPB mencatat jumlah pengungsi menunjukkan tren penurunan. Sejumlah warga terdampak memilih meninggalkan posko pengungsian terpusat dan mengungsi di rumah keluarga atau kerabat, meskipun secara status mereka tetap tercatat sebagai pengungsi.

“Status mereka masih pengungsi, hanya saja mengungsi secara mandiri di rumah keluarga atau tetangga, bukan lagi di titik pengungsian terpusat,” imbuh Abdul.

Hingga saat ini, jumlah korban hilang tercatat sebanyak 212 orang, sedangkan jumlah pengungsi masih mencapai 624.670 jiwa. Operasi pencarian korban hilang terus dilakukan oleh tim gabungan di berbagai wilayah terdampak.

Di Sumatera Utara, korban hilang tercatat di Kabupaten Tapanuli Tengah, Kecamatan Sukabangun dan Aloban Bair sebanyak 56 orang, Kabupaten Tapanuli Selatan di Desa Garoga, Batang Toru sebanyak 30 orang, serta satu orang di Kota Sibolga, tepatnya di Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota.

Di Sumatera Barat, korban hilang tercatat di Kabupaten Agam, Kecamatan Malalak dan Palembayan sebanyak 53 orang, Kota Padang Panjang di aliran Sungai Batang Anai sebanyak 32 orang, serta satu orang di Kabupaten Padang Pariaman. Sementara di wilayah Tanah Datar, pencarian di sepanjang aliran Sungai Batang Anai masih berlangsung dan jumlah korban hilang belum terkonfirmasi.

Sementara di Aceh, korban hilang tercatat di Kabupaten Bener Meriah sebanyak 14 orang, Kabupaten Aceh Utara enam orang, Kabupaten Aceh Tengah empat orang, Kabupaten Bireuen empat orang, serta wilayah Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Nagan Raya yang masih dalam proses pendataan.

Berdasarkan rekapitulasi BNPB, jumlah korban meninggal dunia per provinsi terdiri dari Aceh sebanyak 424 jiwa, Sumatera Utara 349 jiwa, dan Sumatera Barat 243 jiwa. (*)

Editor Sigit Pamungkas