Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 19 Desember 2025

Ada Pembatasan Kendaraan Lewat Pelabuhan Bakauheni dan Merak Selama Nataru

Oleh ADMIN

Berita
Kapal Laut PT ASDP sandar di pelabuhan Bakauheni. Foto: ASDP

Berdikari.co, Bandar Lampung - Masyarakat yang akan menyeberang menggunakan kapal dari wilayah Banten menuju Lampung atau sebaliknya tidak semuanya dapat melalui Pelabuhan Merak maupun Bakauheni selama masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026).

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyampaikan bahwa hanya kendaraan tertentu yang dapat melalui Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Kebijakan tersebut mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Korps Lalu Lintas Polri.

Pengaturan ini khususnya diberlakukan di empat pelabuhan utama, yakni Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Ketapang, dan Pelabuhan Gilimanuk. Tujuannya untuk memecah kepadatan kendaraan dan mencegah terjadinya penumpukan di satu lokasi.

“Pengguna yang melalui Pelabuhan Merak maupun Bakauheni adalah pejalan kaki dan kendaraan mulai dari golongan I, kemudian golongan IVa, IVb, Va, Vb, serta golongan VIa,” ungkap Direktur Operasi dan Transformasi PT ASDP, Rio Theodore Natalianto Lasse, Kamis (18/12/2025).

Sementara itu, kendaraan golongan II dan III, yakni sepeda motor dan kendaraan roda tiga, serta kendaraan golongan VIb diarahkan melalui Pelabuhan Ciwandan menuju Wika Beton (TBB).

Kemudian, kendaraan golongan VII, VIII, dan IX diarahkan menyeberang melalui Pelabuhan BBJ Bojonegoro menuju Pelabuhan BBJ Muara Pilu.

Adapun Pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera di Cilegon menuju Pelabuhan Panjang, Lampung, akan beroperasi secara opsional apabila terjadi antrean kendaraan angkutan barang di Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan BBJ.

Untuk arus penumpang maupun kendaraan dari arah Lampung, pejalan kaki serta kendaraan golongan I hingga VIb dapat melalui Pelabuhan Bakauheni. Sementara kendaraan golongan VII, VIII, dan IX diarahkan menggunakan Pelabuhan BBJ Muara Pilu.

Berdasarkan proyeksi PT ASDP, pergerakan penumpang di 15 lintasan pantauan nasional diperkirakan mencapai sekitar 547.348 orang atau tumbuh 4,3 persen dibandingkan Nataru tahun lalu.

Sementara itu, jumlah perjalanan kapal diprediksi mencapai 20.943 trip atau tumbuh 5,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah kendaraan juga diperkirakan meningkat sebesar 8,9 persen menjadi 868.622 unit.

Lintasan Ketapang–Gilimanuk diprediksi menjadi lokasi penyeberangan paling favorit selama masa angkutan Nataru mendatang, termasuk lintasan Merak–Bakauheni.

Awal pergerakan masyarakat diperkirakan mulai pada 19 Desember 2025, dengan puncak arus libur Natal terjadi pada 23–24 Desember 2025. Sementara puncak pergerakan masyarakat untuk libur Tahun Baru diprediksi terjadi pada 30–31 Desember 2025. Adapun puncak arus balik pascalibur Natal dan Tahun Baru diperkirakan berlangsung pada 2–3 Januari 2026.

Dalam menghadapi lonjakan tersebut, Rio menyampaikan bahwa pihaknya akan mengoperasikan kapal tambahan pada puncak pergerakan masyarakat.

“Lintasan Merak–Bakauheni dari 28 armada menjadi 33 kapal per hari dengan daya serap lebih dari 31.000 kendaraan kecil. Kemudian lintasan Ketapang–Gilimanuk dari 28 kapal menjadi 34 kapal per hari dengan daya serap kurang lebih 15.000 kendaraan kecil per hari,” jelasnya.

Rio menambahkan, pola operasi nantinya akan dilakukan secara situasional. Apabila diperlukan, skema tiba–bongkar–berangkat akan dilaksanakan oleh PT ASDP. (*)

Editor Sigit Pamungkas