Logo

berdikari Politik

Selasa, 12 Oktober 2021

KPU Metro Kebut DPB untuk Pemilu 2024

Oleh Arby Pratama

Berita
Ketua KPU Kota Metro, Nurris Septa Pratama, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Berdikari.co, Metro - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro mempercepat pendataan Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB).

Ketua KPU Kota Metro, Nurris Septa Pratama mengatakan, DPB yang dikebut tersebut sebagai upaya memastikan jumlah partisipasi pemilih pada pemilu serentak 2024 mendatang. Terhitung, terdapat 1.000 pemilih baru dibandingkan tahun 2020 lalu.

"Saat ini ada penambahan DPB dari Pemilu sebelumnya. Dari Daftar pemilih tetap atau DPT kita terakhir tahun 2020 ada 115.844 dan sekarang di tahun 2021 menjadi 116.239, peningkatan kurang lebih seribu," kata Septa, saat ditemui Kupastuntas.co di ruang kerjanya, Selasa (12/10/2021).

Septa mengungkapkan, kini pihaknya melakukan rekapitulasi data pemilih per triwulan. Hal tersebut mulai dilakukan usai Pilkada serentak 2020 lalu.

"Setelah Pilkada Desember 2020 lalu, kita melakukan rekapitulasi tiap bulan. Kemudian tiap 3 bulan sekali menghitung daftar pemilih berkelanjutan. Itu triwulan, dan terakhir Juli, Agustus, September, itu ada 116. 239 pemilih. Itu akan terus kita update karena ini juga belum memasukan data-data pemilih baru yang saya kira setiap bulan ada peningkatan," ujarnya.

Ia menyebutkan, peningkatan yang signifikan datang dari pemilih pemula yaitu kalangan pelajar. Setelah itu, pemilih selanjutnya ialah pensiun TNI maupun Polri.

"Penambahan banyak, seperti dari remaja yang masuk usia 17 tahun, itu masuk kategori pemilih pemula. Kemudian TNI dan Polri yang memasuki masa pensiun. Lalu pengurangan datang dari pemilih tetap yang meninggal dunia. Jadi itulah yang membuat DPT kerap berubah. Jika secara persentase kurang lebih 1 persen penambahannya dari jumlah DPT terakhir," terangnya.

Guna memaksimalkan partisipasi pemilih, KPU Metro akan terus koordinasi dengan stakeholder, baik itu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk pemutahiran data, maupun sekolah-sekolah untuk memaksimalkan siswa dan siswi yang sudah memiliki hak suara tapi belum terdaftar sebagai DPT,

"Kita juga ke tingkat kelurahan untuk koordinasi dan mendata warganya yg memiliki punya hak pilih. Untuk data, tetap ada perselisihan antara Disdukcapil dan KPU, karena kita ini kan datanya sudah dibersihkan 2020 kemarin dalam program Coklit atau pencocokan dan penelitian. Memang masih ada sedikit gep, ini yang terus kita koordinasi, jangan sampai pada saat 2024 data itu selisih jauh," imbuhnya.

Septa mengatakan, selama pelaksanaan pendataan tidak ditemukan kendala yang menghambat prosesnya. Meskipun begitu, persoalan pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi KPU dalam melakukan pendekatan persuasif ke pemilih.

"Metode yang dilakukan KPU adalah persuasif. Kemudian kita koordinasi juga ke lintas vertikal, ya kendalanya Covid-19. Karena jadwal harus menyesuaikan. Untuk aturan main, Disdukcapil melalui Dirjen Disdukcapil Jakarta memberikan data ke KPU RI, lalu diberikan KPU Metro," tandasnya. (Sumber: Kupastuntas.co)


Video KUPAS TV : PULUHAN MOBIL ZAMAN PERANG KONVOI UNTUK PROMOSIKAN WISATA DI METRO

Editor Didik Tri Putra Jaya