Berdikari.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan memberikan kemudahan kepada para pengusaha, baik dalam maupun luar negeri, untuk berinvestasi di Sai Bumi Ruwa Jurai.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengatakan kemudahan tersebut adalah salah satu langkah untuk menumbuhkan perekonomian di Lampung serta menyerap tenaga kerja.
"Lampung sangat terbuka dengan pengusaha yang ingin berinvestasi. Kita tunggu pengusaha yang ingin investasi. Karena Presiden juga sudah jelas menginstruksikan itu," kata Arinal, Senin (29/11/2021).
Menurutnya, Provinsi Lampung memiliki berbagai kelebihan yang bisa dimanfaatkan para pengusaha untuk menanamkan investasi. Seperti pada sektor pertanian, perkebunan hingga perikanan.
Arinal menambahkan, perekonomian Lampung sangat terbantu dengan maraknya investasi. Terbukti saat ini ekonomi Lampung menjadi yang terbaik di Pulau Sumatera.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah memberikan kemudahan serta tidak mempersulit saat ada perusahaan yang mengajukan izin investasi.
"Bupati dan walikota saya ingatkan untuk memberikan kemudahan investasi. Jangan dibuat sulit ketika ada yang ingin investasi. Namun jika terbukti perusahaan itu nakal maka setop, hentikan kegiatan investasi itu," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung, Yudhi Alfadri, mengatakan ada 18 sektor yang berkontribusi dalam peningkatan realisasi investasi di Provinsi Lampung, periode Januari hingga September 2021.
Pembangunan pembangkit dan transmisi listrik menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar hingga triwulan III tahun 2021.
Disusul sektor industri makanan, pengolahan atau hirilisasi hasil pertanian, perkebunan dan peternakan menjadi produk susu, minyak goreng, gula pasir dan produk makanan lainnya. Lalu jasa lainnya terkait jasa transportasi dan kesehatan yang ada di Bandar Lampung.
Sementara itu investasi pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp6,5 triliun ada pada sektor listrik, gas, air, konstruksi, industri makanan, industri karet dan plastik.
"Investasi di Lampung pada periode Januari hingga September 2021 telah mencapai angka Rp11,09 triliun atau meningkat 102,72 persen dari target Rp10,8 triliun," kata Kepala DPMPTSP Provinsi Lampung, Yudhi Alfadri, Senin (29/11/2021).
Dijelaskannya, pada periode Januari hingga September 2021, penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp8,9 triliun dan penanaman modal asing (PMA) dengan nilai Rp2,1 triliun. Sehingga totalnya menjadi Rp11 triliun.
Ia melanjutkan, untuk jumlah realisasi investasi berdasarkan sektor gabungan dari PMA dan PMDN, di antaranya berasal dari sektor listrik gas dan air sebesar Rp4,9 triliun, konstruksi Rp1,5 triliun, industri makanan Rp1,3 triliun, jasa lainnya Rp838 miliar, dan pertambangan Rp781 miliar.
Selanjutnya tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp639 miliar, perdagangan dan reparasi Rp303 miliar, industri logam dasar dan barang logam Rp179 miliar, transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp153 miliar, perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp140 miliar.
"Dilanjutkan dengan industri kimia farmasi Rp69 miliar, industri karet dan plastik Rp23 miliar, hotel dan restoran Rp22 miliar, industri lainnya Rp12 miliar, industri kertas dan percepatan Rp4 miliar, industri mineral non logam Rp4 miliar, industri kayu Rp4 miliar perikanan Rp3 miliar," bebernya.
Untuk realisasi investasi PMA, dari Belanda sebesar Rp790 miliar, Singapura Rp649 miliar, Swiss Rp452 miliar, Amerika Serikat Rp131 miliar, Malaysia Rp127 miliar, Hongkong Rp12 miliar, dan Jepang Rp6 miliar.
Dilanjutkan Italia sebesar Rp3 miliar, Korea Selatan Rp3 miliar, Luksemburg Rp2 miliar, British Virgin Island Rp1 miliar, Australia Rp454 juta, Cayman Island Rp205 juta, Irlandia Rp116 juta dan Belgia Rp35 juta.
Yudhi melanjutkan, khusus Belanda, selain berinvestasi pada sektor pertambangan, Negeri Kincir Angin juga menanamkan modal dalam sektor telekomunikasi tanpa kabel real estate dan budidaya di air laut atau payau.
"Sementara Singapura menjadi negara dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia, demikian halnya juga di Provinsi Lampung. Dengan investasi hampir di seluruh sektor unggulan yang ada di Provinsi Lampung," ungkapnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, pada bulan Agustus 2021 jumlah angkatan kerja di Lampung sebanyak 4,49 juta orang. Naik sebanyak 5,3 ribu orang dibandingkan Agustus 2020.
Saat ini, penduduk Lampung yang sudah bekerja sebanyak 4,28 juta orang, bertambah sebanyak 4,2 ribu orang dibandingkan Agustus 2020. Sedangkan lapangan usaha yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terbesar yaitu di lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yaitu naik sebesar 0,6 persen. (*)
Artikel ini sudah terbit di SKH Kupas Tuntas Edisi Cetak, Selasa (30/11/2021) dengan judul 'Pemprov Permudah Investasi di Lampung'
Video KUPAS TV : MELINDUNGI MASYARAKAT DARI MEDIA MASSA TANPA VERIFIKASI