Berdikari.co - Peran ulama sangat besar dalam membantu umara atau pemerintah dalam semua bidang kehidupan, termasuk di masa pandemi Covid-19. Ulama memiliki peran besar untuk menenangkan masyarakat saat masa pandemi. Ulama juga mampu mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong mengikuti vaksinasi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan langsung pengalamannya, bagaimana para ulama memiliki peran sangat penting membantu pemerintah dalam mempercepat program vaksinasi kepada masyarakat, saat membuka Muktamar NU ke-34 di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussa’adah di Kampung Mojo Agung, Lampung Tengah.
Presiden Jokowi mengungkapkan secara langsung bagaimana saat sejumlah daerah sempat kurang respek terhadap pasokan vaksin jenis AstraZeneca ketika tiba di Tanah Air.
Saat itu, banyak daerah yang enggan memakai vaksin tersebut. Dalam kondisi inilah, peran ulama muncul membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat, sehingga kemudian daerah bersedia menggunakan vaksin AstraZeneca.
Presiden Jokowi mengakui para ulama telah mampu mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi. Sehingga kemudian semua daerah bersedia menggunakan vaksin AstraZeneca.
Presiden juga menceritakan bagaimana kondisi yang terjadi pada tanggal 15 Juli 2020, saat semua rumah sakit di Jawa dan Bali penuh. Oksigen dan obat-obat habis. Bahkan, saat itu kasus Covid-19 harian bisa mencapai 56.056.
Dampaknya, rumah sakit tidak sanggup lagi menampung pasien positif Covid-19. Bahkan lorong-lorong rumah sakit dipenuhi pasien pasien Covid-19 yang antri untuk bisa mendapatkan kamar perawatan. Berkat dukungan para ulama, kasusnya kemudian turun drastis hanya 216 kasus per hari di seluruh tanah air.
Berkat bantuan para ulama, saat ini sudah ada 263 juta dosis vaksin yang disuntikan kepada masyarakat. Meskipun proses pelaksanaan vaksinasi sangat rumit dan kompleks, karena harus menjangkau masyarakat yang berada tempat-tempat yang sulit seperti pegunungan dan pulau-pulau kecil.
Harapannya, capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 73,9 persen dan dosis kedua 51,8 persen, dapat terus ditingkatkan. Minimal dosis kedua bisa ditingkatkan segera mencapai 70 persen, agar kasus Covid-19 ini tidak menyebar secara meluas lagi. Tentu saja, bantuan para ulama sangat diharapkan oleh pemerintah, untuk menuntaskan target capaian vaksinasi di Tanah Air.
Tidak lupa, Presiden Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk waspada dan berhati-hati, karena sekarang sudah muncul varian baru Covid-19 dengan nama Omicron. Telah ada 83.000 kasus Omicron di dunia, dan Omicron juga telah masuk ke negara Indonesia. (*)
Artikel ini sudah terbit di SKH Kupas Tuntas Edisi Cetak, Kamis (23/12/2021) dengan judul 'Ulama Bantu Percepat Vaksinasi'