Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 24 Desember 2021

Wapres Resmikan Bank Wakaf Mikro di Metro, 18 Ribu Ponpes Bisa Jadi Penggerak Ekonomi Syariah

Oleh Arby Pratama

Berita
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, saat menyampaikan sambutannya sekaligus meresmikan Bank Wakaf Mikro Syariah

Berdikari.co, Metro - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan Bank Wakaf Mikro (BWM) akan difokuskan untuk memberi akses keuangan kepada pondok pesantren (Ponpes). Menurutnya, Ponpes dapat menjadi penggerak ekonomi syariah.

Hal tersebut disampaikan Ma’ruf Amin saat meresmikan Bank Wakaf Mikro Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Universitas Muhammadiyah Metro, Kamis (23/12).

"Hari ini, saya hadir meresmikan Bank Wakaf Mikro di Provinsi Lampung, untuk membantu pemerintah menyalurkan bantuan keuangan bagi peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin yang masih cukup besar di negara kita," kata Ma'ruf Amin.

Ia menjelaskan, Bank Wakaf Mikro dibentuk sebagai komitmen pemerintah dalam upaya mengembangkan ekonomi syariah halal terbesar di dunia.

Menurutnya, pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat industri ekonomi syariah dan industri halal terbesar di dunia pada tahun 2024.

Guna mencapai tujuan itu, pemerintah telah menyatukan tiga bank di Indonesia menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai upaya peningkatan ekonomi.

"Untuk industri keuangan syariah di era digital ini, kita telah melakukan merger 3 bank syariah, yaitu Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah, dan BNI Syariah, menjadi Bank Syariah Indonesia untuk memfokuskan peningkatan ekonomi syariah. Karena umat muslim sangat di Indonesia besar yang perlu memperoleh bantuan. Maka kita jadikan satu dalam wadah BSI, agar regulasinya lebih mudah dan jangka panjangnya bisa mencakup skala internasional sebagai Bank Syariah terbesar di dunia dari Indonesia," paparnya.

Ma’ruf menjelaskan, Bank Wakaf Mikro dibentuk pemerintah untuk memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang lemah.

"Dengan potensi zakat sebesar Rp370 triliun, dapat menjadi dana umat yang besar. Untuk memberdayakan masyarakat, perlu dilakukan pusat-pusat inkubasi dengan menumbuhkan usaha-usaha kecil dan memberdayakan usaha yang ada," terangnya.

 

Pemerintah pusat juga telah mempersiapkan seluruh instrumen yang dibutuhkan dalam mewujudkan upaya tersebut mulai dari pasar modal hingga asuransinya. Namun, tidak akan berarti jika tidak ada pengusahanya. “Oleh karena itu, pengusaha kita kembangkan di daerah," ujar Ma’ruf.

Ma’ruf melanjutkan, Bank Wakaf Mikro akan difokuskan memberikan akses keuangan kepada pondok pesantren. Karena, pondok pesantren menjadi tempat orang-orang yang memahami agama secara mendalam sehingga bisa menjadi percontohan dalam penggerak ekonomi syariah.

Ma'ruf mengungkapkan, terdapat lebih 18 ribu Ponpes di Indonesia yang berpotensi menjadi penggerak ekonomi syariah.

"Kalau ini dijadikan penggerak ekonomi syariah dengan target one ponpes one produk, maka hasilnya sangat potensial sebagai salah satu penyokong perkembangan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, yang hadir pada acara tersebut, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang mendirikan Bank Wakaf Mikro di Lampung.

"Terima kasih kepada Wapres yang telah hadir untuk meresmikan Bank Wakaf Mikro di Lampung serta pihak yang terlibat seperti OJK dan BSI. Bank Wakaf Mikro Lampung dapat menjadi pelopor ekonomi kerakyatan, yang dalam kegiatannya bisa menggerakkan santri-santri. Program ini sangat layak untuk dikembangkan sebagai penggerak ekonomi,” ujar Arinal. (Sumber : Kupastuntas.co)

Editor