Logo

berdikari Ekonomi

Kamis, 20 Januari 2022

Kebijakan Satu Harga, Stok Minyak Goreng di Retail Modern Habis Dalam Waktu Tiga Jam

Oleh Berdikari

Berita
Tampak rak minyak goreng ludes terjual hanya dalam hitungan jam, di salah satu retail modern Bandar Lampung. Foto: Dok Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar LampungStok minyak goreng kemasan 1 liter di sejumlah retail modern di Provinsi Lampung habis dalam waktu tiga jam. Hal ini dampak pemberlakuan satu harga Rp14 ribu per liter yang mulai diterapkan pemerintah pusat di retail modern, Rabu (19/1).

Kebijakan pemerintah pusat, membuat warga langsung mendatangi retail modern untuk membeli minyak goreng. Di gerai Indomaret Jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung, persediaan minyak goreng habis diserbu warga dalam waktu tiga jam.

"Kami buka sekitar pukul 08.00 WIB, namun stok minyak goreng sudah habis pada sekitar jam 11.00 WIB karena banyak warga yang beli. Stok kami memang tidak banyak, hanya sekitar puluhan kemasan saja. Tapi untuk besok masih ada persediaannya," kata Niketut, kasir Indomaret di Jalan Wolter Monginsidi.

Kondisi serupa terjadi pada retail modern di Kabupaten Pringsewu. Ada tiga retail modern di Jalan KH Gholib yang stok minyak gorengnya sold out saat hampir bersamaan.  

Indomaret dan Alfamart di Jalan KH Gholib Pringsewu menjual minyak goreng kemasan ukuran 1 liter sebesar Rp14 ribu dan kemasan 2 liter Rp28 ribu untuk semua merk.

Kepala Indomaret di Jalan KH Gholib Pringsewu, M. Kholil, mengatakan sejak pukul 10.00 WIB warga sudah ramai untuk membeli minyak goreng, terutama kalangan ibu.

"Tadi jam 10.00 WIB ibu-ibu mulai ramai datang ke sini membeli minyak goreng kemasan. Bapak-bapak juga ada yang ikut beli. Sekarang stok sudah habis,” ungkap Kholil, kemarin.

Kholil mengatakan, warga yang membeli minyak goreng dibatasi maksimal sebanyak 2 liter per orang.

"Kami ikuti aturan pemerintah, karena kan kita juga diawasi. Jadi pagi ada pegawai yang turut mengawasi agar jangan ada konsumen yang berlebihan membeli minyak goreng,” ujarnya.

Menurutnya, sempat terjadi keributan saat warga akan membayar karena panjangnya antrean.

"Tadi sempat ada cek-cok dari warga yang mau membeli minyak goreng. Sampai pegawai di sini turun tangan membantu menenangkan mereka,” ungkapnya.

Alfamart di Jalan KH Gholib Pringsewu juga kehabisan stok minyak goreng. Pengelola retail menyediakan 3 dus minyak goreng yang langsung ludes terjual.

"Kalau di sini sekitar jam 10 sampai 11 tadi ramai yang beli minyak goreng. Sore ini sudah habis stoknya,” kata Adisti, salah seorang pegawai Alfamart.

Ia mengatakan, stok minyak goreng di retailnya sudah habis.

“Besok belum tahu ada atau tidak barangnya. Kemungkinan stok minyak horeng akan masuk lagi pada 2 sampai 3 hari kedepan. Karena kalau di sini dapat pasokan barang dari Kotabumi,” jelas dia.

Pantauan Berdikari.co di Alfamart di Jalan KH. Gholib pada pukul 12.00 WIB, masih ada sejumlah ibu yang mencari minyak goreng namun kehabisan stok.

"Saya sudah cari ke sana-sini tapi tidak dapat juga. Jadinya beli yang lain saja," kata seorang ibu.

Sayangnya, belum semua retail modern di Bandar Lampung menjual minyak goreng kemasan sesuai ketentuan pemerintah sebesar Rp14 ribu per satu liter. Pantauan wartawan di Swalayan Fitrinofane di Jalan ZA. Pagaralam, Rajabasa, harga minyak goreng kemasan 1 liter dijual berkisar Rp18.500 hingga Rp19.000.

Seorang pembeli, Diah, mengaku belum mengetahui jika pemerintah telah mengeluarkan kebijakan satu harga untuk minyak goreng kemasan.

“Saya belum tahu kalau ada kebijakan harga minyak goreng Rp14.000 per liter. Saya tadi beli minyak goreng kemasan 1 liter di Fitrinofane harganya masih Rp18.700 merek Sovia. Tadi yang termurah Rp18.500 merek Grandco, tapi stoknya sudah habis,” kata Diah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung, Elvira Umihanni, mengatakan minyak goreng satu harga tersebut untuk sementara berlaku di retail modern. Sedangkan untuk pasar tradisional diberlakukan pekan depan.

"Saya sudah instruksikan kepala dinas kabupaten/kota untuk memantau langsung. Alhamdulillah semua sudah mengikuti instruksi,” kata Elvira.

Ia melanjutkan, Dinas Perdagangan kabupaten/kota juga diminta melakukan sosialisasi. Karena, tidak menutup kemungkinan masih ditemukan retail yang belum mengetahui kebijakan minyak goreng satu harga itu.

"Jadi kalau ditemukan ada yang belum tahu, akan kami sosialisasikan terlebih dahulu. Kami beri toleransi. Kalau memang belum berubah juga harganya, akan kami catat dan laporkan ke pemerintah pusat," kata dia.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying atau membeli dalam jumlah banyak, karena dipastikan stok minyak goreng dalam kondisi aman.

"Masyarakat jangan panic buying ya, stoknya aman untuk minyak goreng ini. Kami minta untuk membeli seperlunya dulu. Dan memang dibatasi juga belinya, tidak boleh lebih dua liter," ungkapnya. (*)

Artikel ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Kamis, 20 Januari 2022 dengan judul ”Stok Minyak Goreng di Retail Modern Habis Dalam Waktu Tiga Jam”


Editor Sigit Pamungkas