Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 09 Maret 2022

Densus 88 Tangkap Empat Terduga Teroris di Lampung

Oleh Redaksi

Berita
Ilustrasi Terorisme, Istimewa

Berdikari.co, Bandar Lampung - Tim Detasemen Khusus  (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat terduga teroris di Lampung Selatan (Lamsel), Bandar Lampung, dan Pringsewu.

Di Kabupaten Lamsel, Densus 88 mengamankan terduga teroris inisial LR (46), warga Desa Negara Ratu Kecamatan Natar, dan AI (49), warga Desa Karangsari, Kecamatan Jati Agung.

LR diamankan Senin (7/3), sekitar pukul 09.45 WIB. Sedangkan AI sekitar pukul 16.45 WIB. Keduanya diduga bagian dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

Tim Densus 88 turut mengamankan beberapa barang bukti seperti handphone merek Nokia, sebuah buku dan kartu keluarga (KK).

Di Bandar Lampung, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap satu terduga teroris berinisial GN, warga Srengsem, Kecamatan Panjang, Senin (7/3), usai salat dzuhur di Masjid An-Nur.

Ketua RT 022 Kelurahan Srengsem, Jon Ferdinansah (54), membenarkan penangkapan tersebut. Jon mengatakan, GN dibawa oleh delapan orang berpakaian bebas usai salat zuhur di Masjid An-Nur.

"Ada empat petugas yang menangkap terduga teroris itu di jalan. Terus dibawa nggak tahu kemana," kata Jon, Selasa (8/3).

Jon mengaku menyaksikan tim Densus 88 menggeledah rumah GN yang berada tidak jauh dari Masjid An-Nur.

"Rumahnya sekitar 750 meter dari masjid ini. Saya ikut menyaksikan beberapa orang menggeledah rumahnya," ujarnya.

Menurut Jon, dalam penggeledahan itu tim Densus 88 membawa sejumlah buku.

"Ada setumpukan buku yang dibawa dari dalam rumah. Tapi nggak tahu buku apa yang dibawa. Lalu  sekitar pukul 15.30 WIB petugas meninggalkan lokasi,” ungkapnya.

Penangkapan terduga teroris juga terjadi di Kabupaten Pringsewu. Densus menangkap AS dari rumahnya, di Dusun Wonokarto, Desa Wonodadi Utara, Kecamatan Gadingrejo, Senin (7/3), sekitar pukul 10.00 WIB.

Ketua RT setempat, Paino, mengatakan polisi langsung menggeledah rumah terduga teroris untuk mengamankan AS dan sejumlah barang bukti seperti satu buah tas berisi beberapa buku, satu buah kompor gas, buku tabungan dan satu buah tenda camping.

"Saat kejadian saya masih di luar, jadi tidak tahu persis kronologis penangkapannya. Sekitar jam 3 sore, saya dihubungi sekretaris desa diminta menemani pihak kepolisian mengeledah rumah terduga teroris," kata Paino, Selasa (8/3).

Paino mengatakan, penggeledahan dilakukan 7 personel polisi. Menurutnya, selama ini AS dikenal sebagai sosok yang baik dan berbaur dengan masyarakat di tempat tinggalnya.

"AS aktif dalam kegiatan sosial. Dan selalu ikut dalam kegiatan Jumat Berkah. Makanya saya sama sekali tidak menyangka," ujarnya.

Jatun, tetangga AS, menuturkan pelaku diamankan saat sedang membantu ayahnya.

"Saya sendiri tidak melihat saat diamankan, tapi sekitar pukul 10 pagi. Ia ditangkap saat sedang membantu ayahnya mengaduk semen di musala. Sore harinya baru polisi menggeledah rumahnya,” ungkap Jatun. Menurutnya, selama ini AS bekerja sebagai penjual kain.

Sumarni, pedagang pecel, mengatakan, sebelum ditangkap ada orang berpakaian lusuh yang mengawasi gerak gerik AS.

"Ada orang penampilan lusuh kerap mondar-mandir di sekitaran sini sudah sekitar 1 sampai 2 bulan ini. Dia juga makan pecel, rujak tahu di sini. Saat saya tanya, dia bilang penjual suling karena saat itu membawa suling. Tidak tahunya dia intel yang menyamar," ungkap Sumarni.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad, membenarkan penangkapan empat terduga teroris tersebut.

"Iya benar, seluruh tersangka sudah dilakukan pemeriksaan dan dibawa ke Mabes Polri," kata Pandra. (*)


Artikel ini Telah Terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Rabu, 9 Maret 2022 dengan Judul "Densus 88 Tangkap Empat Terduga Teroris di Lampung"



Editor